7. Tanda tanya?

2.5K 418 53
                                    

"Kau sengaja menberitahu adikmu kan?"

Jungkook tersenyum kecut, dia mengangguk. "Setidaknya dia bisa menjaga dirinya setelah aku ceritakan. Dari awal juga aku sudah menebak kenapa dia bertanya tentang itu."

"Yah.. adikku memang monster yang mengerikan."

Jungkook tertawa. "Dia bukan monster, kau yang monster Choi."

****

Soobin akhir-akhir ini terus menerus menjauhi Taehyun. Setelah kelas selesai laki-laki jangkung itu akan langsung pergi begitu saja sambil memberi berbagai alasan pada Taehyun, tentu karena ingin menghindari pertanyaannya waktu itu.

Sebenarnya bukan tak ingin, hanya saja Soobin malu untuk bercerita, dia takut Taehyun akan memarahinya kalau tau cerita lengkapnya. Mau berbohong pun percuma, mereka mahasiswa jurusan pisikologi yang mampu membaca gerak-gerik orang lain melalui ekspresi dan tingkah laku.

"Soobin, kau kesini lagi?"

Soobin tersenyum kikuk, dia mengangguk. "Kenapa kau tak suka?"

Yeonjun terkekeh, dia menepuk punggung Soobin pelan. "Tidak biasanya kamu mampir ke fakultas ekonomi yang jaraknya lemayan jauh dari fakultasmu dan lagi kau tak bersama si Kang itu."

"Ya aku menghindarinya."

"Kalian bertengkar?"

Soobin menggeleng, mereka berjalan bersisian. Entah tujuannya kemana yang jelas mereka terus saja berjalan menyusuri lorong keluar dari fakultas ekonomi.

"Kau tau sekarang Taehyun tinggal di Blue hours juga."

Yeonjun agak terkejut, pasalnya dia tidak tau dan tidak begitu dekat dengan teman Soobin itu. Hanya sebatas tau nama meskipun beberapa kali pernah bertemu tapi Yeonjun merasa Taehyun tidak satu arus dengan dirinya. Bagi Yeonjun, Taehyun itu orangnya terlalu serius dan kaku untuk dirinya yang terlalu hyperaktif.

"Benarkah? Aku tak pernah melihatnya?"

Soobin terkekeh. "Tentu tidak, kau kan selalu pulang malam."

"Hehe..." Yeonjun nyengir saja mendengar penuturan teman masa kecilnya itu.

Iya, Soobin dan Yeonjun itu teman semasa kecil sebelum keluarga Yeonjun pindah ke Blue Hours dan mereka di pertemukan lagi saat sekolah menengah pertama tapi saat SHS mereka tidak satu sekolah tapi masih rutin main bareng.

"Ngomong-ngomong rumahnya nomor berapa? Biar nanti aku bisa berkunjung kapan-kapan."

Soobin menghadap ke arah Yeonjun, dia menatap matanya. "Lebih baik tidak usah."

Yeonjun mengernyit bingung. "Loh kenapa? Dia kan temanku juga meski tidak satu arus."

"Kau pikir air terjun pakai satu arus?"

Yeonjun menghela nafas, berbicara dengan Soobin memang harus ekstra sabar. Si introvent ini kadang memang suka ketus dan menyebalkan.

"Kau tak mau memberitahuku?"

Soobin mengangguk.

"Sungguh?"

4Face MPD | TaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang