Suara dentuman musik yang menggema di sebuah ruangan yang kemerlap itu, membuat telinga berdengung. Orang-orang berlalu lalang, berjoget bak cacing yang kepanasan. Asap rokok mengepul saat keluar dari mulut ke mulut. Aroma alkohol bercampur aduk jadi satu dengan asap rokok hingga membuat ruangan yang kemerlap itu semakin meriah.
Kelab malam.
Satu kata untuk menggambarkan tempat itu. Hari ini adalah hari malam Minggu yang mana kebal ini sangat ramai di kunjungi mulai dari yang muda hingga tua. Entah itu mereka hanya bersenang-senang atau hanya melampiaskan rasa lelahnya dengan menyewa wanita malam.
Tak lain dengan pria ini. Matanya sudah sayu setelah habis meminum 3 botol wine secara brutal. Kepalanya sangat berat, saking beratnya hingga ia tidak bisa menopang tubuhnya dengan seimbang, alhasil ia kembali ke tempat semula. Badannya yang mulai tak sadar ia senderkan di sandaran sofa yang sempat ia duduki.
Tidak ada bedanya dengan seorang pria yang duruk di dekatnya mereka sama-sama teler, tapi pria itu masih saja terjaga, seolah 3 botol wine tidak ada apa apanya.
"Honey, i'm here"
Racu pria yang sudah teler itu.
"She's fucking mine!"
Efek alkohol yang ia minum tadi membuatnya hilang akal. Kepalanya berdenyut sangat keras seirama dengan kesadarannya yang hampir hilang.
"Shit, lo nyusahin gue banget," gerut seorang pria yang duduk tenang di dekatnya sembari menyesap wine dan juga sebatang tembakau yang terselip di sel jari tengah dan telunjuknya.
"Lo cantik banget si ca. Jadi pengen gue kurungin deh hehe," racu cowok yang baru saja tepar di atas meja bar
"Duda satu ini emang buat gue susah terus. Kalau ga kuat minum ga usah ngajak minum bloon. Froza bloon," sekali lagi umpatan penuh kesal itu terlontar dari bibir seksi merah muda alami itu.
Malam ini tepat malam Minggu, Froza dan juga Eric datang ke kelab malam karena ingin sedikit menghilangkan rasa lelah dan letih yang ada di tubuhnya, selain itu mereka ah ralat hanya Froza saja yang ingin merasakan wine karena is sudah lama tidak meminum minuman itu. Dan sekalinya minum langsung tepar, bahkan baru 3 botol. Huh, sunguh lemah duda ini.
"Njir, berat banget si lo makan apa si?" Dengan perlaham Eric memapah Froza. Baru saja berdiri tapi sialnya harus kembali terduduk kembali lagi, karena Froza yang limbung. Ditambah lagi Eric baru saja di senggol oleh seorang wanita yang berpakaian seksi dengan snegaja.
Eric ingat, masih ada teman lo yang harus segera di siram air dingin sebelom mabok parah. Mungik kalau tidak ada Froza, Eric langsung meladeni wanita seksi itu, tapi...ah sudahlah.
"Ca lo seksi banget si."
Dan lihatlah duda satu ini meracu lagi. Dengan sekuat tenaga Eric kembali memepah Froza. Keluar dari kelab malam ini tidaklah mudah, mereka harus melewati lautan manusia yang gila akan kesenangan.
Sampainya di parkiran Eric langsung menghampiri mobilnya ah tepatnya mobil Froza yang terparkir tak jauh dari pintu keluar, sedikit keberuntungan bagi Eric.
Bruk.
Tidak ada rasa empati sama sekali yang hinggap di hati Eric, ia langsung saja membanting tubuh Froza di kursi belakang begitu pintu mobil berhasil ia buka.
"Nyusahin aja!"
"Aaaaa Caca, i miss you so bad!"
🐄
Baru saja Caca akan memejamkan matanya tapi ia urungkan tatkala suara pintu utama serasa di ketok disusul suara bel yang berulang kali berbunyi. Dengan segera ia menyibakkan selimutnya dan keluar kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Duda (SELESAI)
General Fiction"Mas..." "Apa sayang hmm," bahkan dalam keadaan setengah sadarpun Froza masih saja suka menggoda Caca hingga membuat pipi Caca bersemu merah. "Ayo masuk!" Ajak Caca berusaha menahan berat badan Froza yang beratnya melebihi dosanya. "Masuk kemana hmm...