"Mas beneran besok mau berangkat ke Aussie?"
"Iya sayang, kenapa sih? Udah 10 kali lho kamu nanya."
"Siapa tau kamu boong, kan kamu suka boong."
"Hahaha bisa aja si kamu, unch makin sayang deh!"
Cup
Kini sepasangan suami istri gadungan tengah duduk bersantai di kursi yang berada di pinggir kolam buaya.
"Emang di sana ngapain sih?" Tanya Caca begitu pemasaran.
"Ya, biasa pertemuan bos besar sesama persapian!" Jawab Froza. Lengan kekarnya melempar daging ayam yang sudah di cincang ke dalam kolam buaya dan langsung di lahap oleh mereka.
Caca mengangguk, "Oh gitu, karena besok kamu terbang ke negri tetangga, jadi ayo satu hari ini habiskan bersama."
Froza menatap Caca lantas memutar bola matanya malas, "Ayolah, aku di sana hanya 1 Minggu, bukan bertahun tahun sayang."
"Tetep aja aku bakalan kangen"
"Yakin deck?"
"Terserah"
Ya benar, untuk satu Minggu ke depan Froza akan berada di negara tetangga untuk pertemuan sesama bos besar. Karena setiap tahun akan di adakan reuni dan pertemuan di berbagai negara. Salah satunya di Aussie.
"One day to mas duda coming!"
🐄
Bunga yang baru saja bermekaran karena sinar matahari adalah hal terindah yang pernah ada di jagat raya untuk di pandang mata. Setitik air yang berada di kelopak bunga karena embun menambah kesan tersendiri. Serta aroma yang memanjakan hidung menambah kesan plus.
Kebun bunga samping rumah adalah tujuan pertama Caca dan Froza. Ah bukan hanya mereka berdua lebih tepatnya keluarga kecil mereka.
"Langkah pertama, kita ambil polibag dulu baru kita masukkan tanah yang udah kita campur pupuk itu." Itu adalah suara Caca. Bagaikan guru dalam bidang tanaman, Caca mengajari Froza, Pitan dan Bima untuk menanam bibit bunga di polibag.
"Bimaaa, hp kamu dari tadi bunyi." Ayu berdiri tepat di samping kursi taman di tangannya ada ponsel Bima yang menyala.
"Dari tadi bunyi terus, udah 3 kali. Oma takut penting," Bima mengangguk lalu meletakkan polibag dan menerima ponsel itu.
Menatap layar ponsel menjadi hitam karena sang penelpon mematikan telepon. Tak selang berapa lama ponsel itu kembali menyala, tertera nama 'Ketua Voli (Kak Fat)'
"Hallo kak?"
"..."
"Harus sekarang ya? Kan hari ini tanggal merah?"
"..."
"O-oke"
Bima menatap keluarganya yang asyik menanam bunga. Sedikit tidak rela meninggalkan waktu bersama keluarga.
Ya, yang menempon tadi adalah Fatamorgana, ketua voli SMA Neosantara. Ia menyuruh Bima untuk datang ke sekolah, tidak hanya Bima tapi juga anggota voli yang lain untuk latihan voli karena untuk persiapan turnamen satu Minggu lagi.
"Bunda, Bima pamit, mau kesekolah," pamit Bima mendekati Caca dan keluarganya.
Caca menatap Bima penuh tanya, "Tanggal merah kesekolah?"
"Latihan voli buat persiapan turnamen."
"Oh yaudah hati-hati ya, mau di antar atau bawa motor sendiri?"
"Bawa motor sendiri aja."
"Hari hati ya kak, jangan ngebut nanti jatuh," pesan Pitan sedikit berteriak, takut Bima tidak dengar suaranya hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Duda (SELESAI)
General Fiction"Mas..." "Apa sayang hmm," bahkan dalam keadaan setengah sadarpun Froza masih saja suka menggoda Caca hingga membuat pipi Caca bersemu merah. "Ayo masuk!" Ajak Caca berusaha menahan berat badan Froza yang beratnya melebihi dosanya. "Masuk kemana hmm...