39. Amnesia?

3.8K 169 0
                                    

"Jadi? Mama udah cerai sama papa?"

Masih ingat kesepakatan Froza dan Ayu kemarin? Rasanya Ayu ingin lenyap saja dari dunia ini.

"Ya...ya bu...

"Ayo ma cerai sama papa," memng Caca adalah menantu tidak tau diri yang Ayu punya. Setelah hilang bukannya kangen kangenan eh malah menyuruhnya cerai, definisi mantu minus akhlak.

Setelah insiden Caca menangis bak orang kesurupan itu, Caca tidak mau pulang. Ia ingin sekali di samping suaminya dan juga anaknya yang sedang membutuhkannya.

"Jangan cerai ma, lebih baik buatin Mas Froza adek aja," Kata Caca dengan tampang wadosnya.

Froza melotot menatap Caca tajam. Heyy dia sudah om-om enak saja buat adik nanti jatuhnya malah kayak anak sendiri.

"Lagian mama sih, kalau enggak tau tuh di cari tau, bukan malah membuat keputusan sendiri dan malah membuat kesepakatan, sekarang mama kan yang terjebak," nasehat Caca sebaik mungkin.

"Maaf, maafin mama. Mama udah salah sangka, lagian sih suami kamu tuh kayak orang gila. Ditinggal bentar aja udah minum, ngerokok gak mau makan, ngurung diri di kamar bahkan mama hampir di bunuh pakai botol minum," adu Ayu kepada Caca membuat Froza cemas bukan main

"Pantesan kurusan, gak mau makan toh. Yahh udah gak gagah perkasa lagi. Aku gak suka suami kerempeng. Bantu aku cari suami baru ya ma," Caca tertawa dalam hati melihat ekspresi mendung Froza.

"JANGAN!"

Caca menatap bingung Froza, "Kenapa? gak boleh? Kan kamu udah krempeng. Gimana aku mau kalau kamu aja gak gagah perkasa. Fisik adalah hal yang utama!"

"Udah ca, gak liat muka suami kmau gelap, seperti habis magrib?" Lerai ayu dengan gurauannya.

"Makanya kalau gak mau krempeng tuh ya harus makan sama rajin olahraga. Ditinggal 3 Minggu aja krempeng. Giaman kalau aku tinggal selamanya? Auto jadi tengkorak hidup dong," sindir Caca menatao Froza malas.

"Tolong mulutnya di jaga," kata Froza tajam. Kata tinggal adalah kata yang Forza benci sejak Caca meninggalkannya, kemarin.

"Kan aku bilang kalau," kata Caca meneknakan kata kalau.

"Udah tau kremoeng bukannya di bujukin makan, di siapin kek. Eh malah di ejek."

"Dasar suami manja!"

Tak urung Caca mengambil mangkuk bubur yang di bawakan kepala bodyguard dan mulai menyuapi Froza.

"Yang banyak makannya, biar cepat sembuh terus bentuk otot kamu lagi"

"Iya, kalau gagah perkasa masih mau kan?"

"Tergantung masih jadi juragan sapi apa enggak"

"Yang," rengek Froza membuat Caca mendgus kesal.

"Iya iya, masih mau buruan makan!"

"Ca, siapa yang nyelamatin kamu dari kecelakaan itu?" Tanya Ayu sembari mengupas apel merah.

Percakapan random Caca dan Froza terhenti, lantas Caca menatap Ayu dan Froza secara bergantian lalu tersenyum kecil, "Mereka kekuarga yang baik, mereka adalah...

Ceklek.

"WOY BOCAH SEBLENG NGAPAIN KAMU KESINI!"

Teriak Caca membuat Ayu, Froza dan seorang yang baru masuk ruangan VVIP tersentak kaget. Bahkan jadi telunjuk Ayu hampir saya teriris, tapi reflek Ayu sangat bagus hingga pisau itu jatuh dan tidak jadi mengiris jari telunjuknya.

"Ck, bumil ngerepotin lagi," degus seorang yang masih berdiri di ambang pintu itu.

"Kamu ngapain sih kesini? Kangen smaa aku sampai nyusul ke rumah sakit? Tapi kenapa kamu tau aku ada di sini?" Tanya Caca begitu penasaran kepada pemuda itu.

Mas Duda (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang