Selamat membaca
___________________Hari ini nampak begitu berbeda dari biasanya, Nathan sendari tadi hanya diam di dalam kelas seranya menunggu Victor dan Vernon akan tetapi kedua pemuda tersebut tidak kunjung datang bahkan sekarang kelas sudah mulai di penuhi para penghuninya.
Wajah Nathan nampak lesu, ia menatap layar ponselnya tidak ada balasan dari Victor ataupun Vernon, ia merasa khawatir dengan kedua sahabatnya tersebut.
Sudah tiga hari ini mereka berdua tidak masuk sekolah Nathan khawatir akan tetapi ia seperti kehilangan jejak mereka, ponsel mereka tidak bisa di hubungi, bahkan apartemen mereka berdua juga kosong.
Nathan masih berfikiran positif mungkin saja Victor masih asik berlibur dengan keluarganya dan tidak sempat memegang ponsel atau di sana tidak ada jaringan.
Tetapi Vernon? Pemuda tersebut juga tiba-tiba hilang tanpa kabar, biasanya pemuda tersebut tidak pernah mengabaikan pesannya dan selalu memberitahukan segala keluh kesahnya.
Tapi ini tidak ada angin tidak ada hujan pemuda manis tersebut menghilang bahkan sebelumnya mereka berdua masih baik-baik saja tidak bertengkar atau apa dan juga Vernon tidak bercerita apapun padanya.
Sendari tadi Nathan tidak fokus saat guru menerangkan di depan ia sendari tadi melamun memikirkan kedua sahabatnya tersebut.
Nathan menoleh menatap bangku di sampingnya biasanya ia akan selalu melihat wajah cerah Vernon yang sibuk mencibir menirukan gerakan bibir guru sejarah yang menerangkan di depan.
Helaan nafas panjang terdengar Nathan Merasa sangat kesepian tanpa adanya kedua sahabatnya tersebut, Nathan kembali menatap ke depan berharap ia bisa fokus akan tetapi tetap saja tidak bisa pikirannya Telah di penuhi oleh hal-hal yang tidak-tidak.
"Baiklah cukup sekian pembelajaran hari ini, sampai jumpa Minggu depan, see you" pamit sang guru.
_______
Waktu begitu cepat berlalu jam pulang sekolah pun telah tiba, Nathan menaiki motor sport kebanggaannya dan memakai helm full face sebelum menyalakan mesin motor.
Nathan berkendara membelah jalanan yang lumayan sepi, matanya terfokuskan pada jalanan yang ia lewati, tak sengaja matanya melihat seorang gadis dengan rambut panjang yang di biarkan tergerai menaiki pembatas jembatan.
Apa gadis itu sudah gila? Entah dorongan dari mana Nathan memberhentikan laju motornya dan langsung menarik tangan gadis tersebut, terkejut? Tentu gadis tersebut terkejut untung saja Nathan dengan sigap menangkap tubuh mungil gadis tersebut.
Gadis tersebut tertegun melihat mata indah tersebut, wajah Nathan yang masih tertutup helm full face itu membuat gadis tersebut bingung, siapa dia?.
Nathan segera menurunkan gadis tersebut dan mengajaknya menaiki motor, ia ingin bertanya apa alasan gadis tersebut melakukan hal konyol seperti tadi akan tetapi ia tidak mau menjadi sorotan pengguna jalan.
Jadi ia memilih membawa gadis tersebut pergi dari tempat tersebut terlebih dahulu, entah gadis tersebut juga tidak tahu kenapa ia bisa mau ikut dengan pemuda yang bahkan tidak ia kenal.
Motor sport yang di kendarai Nathan berhenti tepat di sebuah halte bus saat hujan turun secara tiba-tiba padahal tidak terlalu mendung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks For This Pain
Short Story"jika kalian adalah lambang luka, maka aku adalah orang pertama yang selalu menyukainya" Nathan Surya Wardana. _______ Murni imajinasi sendiri!