T

51 5 1
                                    

Semua hal pasti ada sebab dan akibat.

Semua hal pasti ada sebab dan akibat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
_____________

Mata jernih Nathan menatap kedua kokonya yang kini tersenyum bahagia menatapnya, Nathan rindu senyuman itu Nathan rindu dengan tatapan teduh itu.

Nathan menghela nafas panjang sembari memejamkan matanya, Nathan membuka matanya kembali saat ada sesuatu yang mengusap rambutnya dengan begitu tenang.

"Apa yang kau rasakan? Mana yang sakit?" Tanya Azkar sembari mengusap punggung tangan Nathan yang terbebas dari infus.

Nathan tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.

"Kau mau makan sesuatu? Makanan rumah sakit sangat tidak enak ku tau kau tidak akan suka, jadi katakan saja kau ingin makan apa biar aku masakkan" ucap Zidan.

Kedua sudut bibir Nathan terangkat membentuk sebuah lengkungan indah yang menghiasi wajahnya.

"Katakan saja kau ingin apa?" Tanya Azkar.

"Aku" Nathan Langsung bungkam kembali ia tidak mungkin mengatakan apa yang ia inginkan Kepada para kokonya.

"Katakan saja, apapun itu Koko pasti akan penuhi" sahut Azkar.

"Aku ingin di peluk koko" sahut Nathan sembari menunduk ia takut jika kokonya akan marah karena ia telah lancang mengatakan itu.

"Hanya itu?" Tanya Azkar sembari melirik Wajah Nathan yang sudah memerah.

Zidan berdiri dan langsung memeluk tubuh  sebelah kanan adiknya tersebut.

"cepat sembuh ya, biar Koko bisa main-main lagi dengan tubuh mu" bisik Zidan.

"Cepat sembuh adiknya koko" seru Azkar sembari memeluk tubuh sebelah kiri Nathan.

Nathan tersenyum, setelah sekian lama kini ia bisa kembali merasakan hangatnya pelukan seorang Koko yang telah lama membencinya.

Butiran bening kembali menetes tanpa dapat Nathan cegah ia sangat bahagia, jika ini hanya mimpi Nathan berharap bisa lebih lama lagi.

"Hai! Kalian melupakan ku!" Suara keras Arthan memenuhi ruangan kedap suara tersebut.

"Yak! Kecilkan suaramu toa masjid!" Seru Zidan sembari melempar kipas ajaib.

Arthan Langsung berlari dan ikut memeluk tubuh Nathan yang bergetar karena tangisan bahagia yang tidak dapat ia cegah.

___________

Thanks For This PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang