prolog

238 40 14
                                    

Seorang laki-laki memasuki kamar dengan langkah gontai, tubuhnya di penuhi luka memar pandangannya mulai buram ruangan yang cukup minim cahaya tersebut membuatnya kesulitan melihat.

Langkahnya perlahan mendekati cahaya terang yang menerobos masuk kedalam kamar melalui sela horden.

Kedua matanya terpejam sejenak setelah ia kembali melangkah dan membuka pintu balkon, angin berhembus kencang menerpa wajah pucat yang telah di penuhi bercak darah.

Kakinya terus melangkah ia menunduk dengan kedua tangan yang memegang kuat besi pembatas.

Ia menatap rerumputan di bawahnya dengan tatapan yang sulit di artikan perlahan sebuah senyuman muncul bersamaan dengan gumaman.

"Aku ingin mati"

Laki-laki tersebut menutup matanya sejenak sebelum melompat dari balkon lantai tiga.

"Koko!!"










Hai apa kabar semua?

Jumpa lagi di cerita baru aku 😁🍑

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca.

Thanks For This PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang