HARGAILAH KARYA ORANG LAIN!!
Selamat membaca
____________________Victor berjalan mengendap-endap menyusuri koridor gedung yang minim cahaya tersebut, banyak penjaga yang sendari tadi mondar-mandir di koridor gedung tua tersebut.
Victor menatap lekat pintu yang tertutup rapat di ujung koridor, Victor berfikir bagaimana caranya mengalihkan perhatian para penjaga tersebut.
Mata tajamnya sendari tadi sibuk menyusuri lantai yang lembab dan seketika sebuah lengkungan tercetak di wajah tampannya.
Tar.
Prak.Pecahan kaca berserakan dimana-mana, Semua penjaga saling tatap sebelum mereka berlarian menuju arah Suara tersebut.
Victor langsung berlari menuju kamar di ujung lorong koridor ternyata semua penjaga ayahnya sangat bodoh, bisa-bisa mereka semua berlarian hanya untuk memastikan apa yang terjadi dan meninggalkan koridor tanpa ada yang menjaga walaupun hanya satu orang.
Victor langsung memasuki ruangan tersebut, matanya melebar kala melihat kedua sahabatnya yang terlihat sangat mengenaskan.
Kedua tangan Vernon dan Nathan di ikat oleh rantai dan di gantung, tubuh mereka sudah tidak tertutup lagi, aroma darah semakin tercium jelas saat Victor berjalan semakin mendekat.
"Sstt" desisan seorang gadis terdengar, Victor langsung menajamkan matanya seranya mencari keberadaan suara tersebut, ruangan yang sangat minim cahaya tersebut membuatnya kesulitan untuk melihat dengan jelas.
"Ra, maafkan aku" gumam Vernon.
Victor mengerutkan keningnya Ra? Siapa Ra? Victor semakin bingung saat kembali mendengar sahutan dari gadis tersebut.
"Ini bukan salah mu ver "
Victor langsung mendekati Vernon dan berusaha melepaskan rantai yang mengikat tangannya.
"Apa yang kau lakukan sialan!" Sentak Vernon akan tetapi tidak menghentikan kegiatan Victor.
"Kau harus segera pergi dari sini" ucap Victor setelah melepaskan rantai tersebut, tangannya terulur dan langsung memeluk tubuh Vernon yang sudah di penuhi darah yang mengering.
"Maafkan aku ver" bisik Victor.
"Lepaskan aku sialan!" Ucap Vernon dan Victor langsung melepaskan pelukan tersebut.
"Cepat lepaskan Nathan bodoh!" Ucap Vernon.
Victor beralih menatap Nathan yang sendari tadi menunduk dengan kedua tangan yang di gantung, Victor langsung melepaskan rantai tersebut saat Victor menyentuh tangan Nathan ia cukup terkejut, kenapa tangan Nathan sangat dingin?.
"Nath bertahanlah" ucap Victor sembari menangkap tubuh Nathan yang hampir terjatuh saat ikatan rantai tersebut terlepas.
"Ver kita harus segera pergi dari sini" ucap Victor sembari menoleh menatap Vernon yang masih sibuk melepaskan tali yang mengikat tangan dan kaki Maura.
"Ra, kau baik-baik saja?" Tanya Vernon lembut.
Victor terdiam menatap sendu Vernon yang terlihat sangat perhatian kepada gadis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks For This Pain
Short Story"jika kalian adalah lambang luka, maka aku adalah orang pertama yang selalu menyukainya" Nathan Surya Wardana. _______ Murni imajinasi sendiri!