🍒🍒🍒
CandleLight, meja nomor 22. Jevano sudah menunggu Naura selama setengah jam. Ia mempersiapkan diri sedemikian rupa mulai dari penampilan, kalimat apa saja yang akan ia katakan, bahkan senyum lengkap dengan lesung dikedua sisi pipinya.
Namun, saat gadis itu datang, raut wajah marah, kecewa dan takut seakan membaur sempurna menjadi satu.
Jevan pikir Naura akan drama, dengan datang dan menyadari jika dia bukanlah Jonath seperti yang sudah dijanjikan, lalu ia pergi begitu saja tanpa mau mendengarkan sepatah kata pun.
Tapi tidak, Naura tetap duduk berhadapan dengannya meski masih dengan ekspresi datar.
"Hai," singkat, Jevan mencoba ramah menyapa Naura.
"Where's Jonath?"
"Maybe in his home."
"Harusnya Jonath yang disini, kenapa jadi lo?" Meski menahan gemetar, Naura berusaha tegar di depan Jevan.
"Jonath gue larang buat ketemu lo."
Tatapan Naura menyipit, meski diam, ia menuntut penjelasan pada Jevan melalui raut wajahnya.
"Lo nggak sama sama Jonath, Nau, Jonath sudah punya pacar dan mereka sudah jalan 3 tahun."
"Semua bukan urusan lo, Jev, ini urusan gue sama Jonath, lo nggak perlu lancang ikut campur."
"Dengan membiarkan sepupu gue menyakiti orang yang dia sayang, gue nggak bisa ngelakuin itu. Gue nggak tega."
"Cih, nggak tega," Naura menyeringai, "Lo orang terkejam yang pernah gue kenal, dan sekarang lo ngomong nggak tega, jangan bercanda."
"Kalau yang lo maksud adalah gue yang dulu, lo benar, gue kejam. Tapi sekarang sudah beda, Nau, gue sudah berubah."
"Sekeras apapun lo berubah sampai detik ini, Jev, lo tetaplah Jevano Aksara seperti yang gue kenal saat kita SMA."
"Nau... bisa kita bicara tenang sekarang?"
"Gue nggak lagi ngamuk, kita sedang ngobrol santai sekarang."
"Tapi bukan topik masa lalu, Nau."
"Nggak ada yang perlu dibahas lagi, Jev. Kalo maksud kedatangan lo ke sini cuma mau ngasih tau supaya gue tolak Jonath, fyi, Luna sudah datang lebih dulu dengan maksud yang sama. So, tanpa lo suruh pun, gue tetap bakal batalin perjodohan gue sama Jonath."
Naura hendak beranjak dari kursi namun ditahan oleh Jevan. "Gue gantinya, Nau."
Naura terdiam, langkahnya tertahan, tatapannya lurus pada Jevan.
"Gue yang bakal gantiin Jonath, lo nggak harus batalin perjodohan ini."
"Sinting!" umpat Naura tepat di depan wajah Jevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Enemy
ChickLitKembali dipertemukan dalam hubungan yang luar biasa rumit, selama apa Jevan dan Naura bertahan terhadap pernikahan dadakan mereka?