🍒🍒🍒
Lisa melajukan mobilnya menuju jalan pulang. Naura lebih memilih diam daripada harus menyuarakan keresahan dan kekhawatirannya terhadap Jevan.
"Gue harus antar lo kemana, Nau?" Tangan Lisa masih memegang erat setir, perhatiannya juga masih terfokus pada jalan.
"Tanya Daniyal coba, Lis, Jevan dia bawa kemana?"
Lisa kemudian menepikan mobil, tangannya merogoh tas dan mencari benda pipih itu untuk menghubungi Daniyal.
Alih-alih mengirim pesan, Lisa lebih memilih menelpon Daniyal. Pada nada tunggu ketiga, Daniyal mengangkat panggilan Lisa.
"Iya, Lis ... lo sama Naura sudah pulang?"
"Sudah, Dan, ini kita masih di jalan. Lo sama Jevan gimana?"
Terdengar helaan napas dari seberang sambungan telepon Daniyal. Melihat ekspresi Lisa, Naura merebut ponsel Lisa dan menyalakan speaker. "Kalian pada pulang kemana, Dan?"
Hapal jika itu suara Naura, Daniyal lantas menjawab, "Kita di apartemennya Jevan, Nau."
"Bagi lokasinya dong, gue mau ke sana."
"Oke, gue share dichat ya."
Setelah mematikan sambungan telepon, Lisa mendapat pesan dari Daniyal berisi alamat apartemen dan nomor unit Jevan.
"Gue kayaknya pulang ke apartemen Jevan deh, Lis. Antar gue ke sana ya," pinta Naura yang tanpa sadar berhasil membuat Lisa mengulum senyum.
Tidak banyak kata, Lisa langsung bergegas mengantar Naura ke tempat Jevan, sebelum gadis itu berubah pikiran.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa tiba di apartemen Jevan, kini Naura dan Lisa sudah berdiri di depan unit cowok itu kurang dari setengah jam perjalanan.
Daniyal membuka pintu dan mempersilahkan Naura serta Lisa untuk masuk. Rupanya, Daniyal punya modus yang serupa dengan Lisa, mereka berniat meninggalkan Naura dan Jevan untuk malam ini.
"Gue sama Lisa pulang ya, Jev, Nau," pamit Daniyal yang berhasil membuat Naura menoleh dengan tatapan tajam.
"Kok pulang?"
"Loh, kan sudah ada lo disini."
"Tapi kan lo managernya Jevan, masa ninggalin dia dalam keadaan gini?" Naura berniat mendebat Daniyal.
"Yang Jevan perlu bukan gue, tapi lo. Lo kan istrinya."
Daniyal sudah siap beranjak bersama Lisa, tapi Naura dengan gesit menahan lengan sahabatnya. "Lo tega ninggalin gue sendirian disini sama Jevan?"
Jevan yang tadinya sempat berbaring, bisa mendengar suara Naura saat ia berniat keluar kamar.
"Jevan kan suami lo, Nau, ninggalin lo sama dia disini itu wajar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Enemy
Chick-LitKembali dipertemukan dalam hubungan yang luar biasa rumit, selama apa Jevan dan Naura bertahan terhadap pernikahan dadakan mereka?