🍒🍒🍒
"Marry me, Naura." Jevan berlutut di hadapan Naura yang kini menatapnya tidak percaya.
Naura diam, otaknya memproses kejadian tiba-tiba ini dengan usaha maksimal. "Jev..."
Jevan bertahan dengan posisinya, tatapannnya lekat pada iris sang gadis berambut pirang panjang bergelombang itu.
Melihat Jevan yang saat ini seolah berada dalam jangkauan dan pengendaliannya, sisi jahat dalam diri Naura perlahan mencuat.
Ia mengingat semua yang pernah Jevan lakukan padanya barang kejadian kecil sekalipun, dan sisi gelap dirinya berkata jika ini saat yang tepat untuk membalas semuanya.
Naura perlahan mengulur tangannya dengan ragu pada awalnya. Ia takut salah langkah, namun sudut hatinya yang lain mendorong keras agar ia harus terikat dengan Jevan jika ingin membalas sama sakitnya.
Jevan melongo, ia tidak menyangka Naura mengulur tangan ke arahnya. Dengan kilat, cowok itu langsung memasangkan cincin sebelum gadisnya berubah pikiran.
Senyum di wajah Jevan terukir indah, Naura sempat goyah ketika dilihatnya lesung pipi Jevan terpampang jelas di depan wajahnya. Persis seperti yang dia inginkan pada saat SMA dulu.
"Gue punya syarat, Jev, gue harap lo setuju."
Jevan yang tidak bisa menutup rasa bahagianya mengangguk ke arah Naura. "Apapun, Nau, apapun syaratnya."
"Gue mau kita nikah tanpa resepsi besar. Hanya acara kecil, dan jangan beritahu orang-orang tentang status kita terkecuali orang terdekat yang kita percaya."
"Daniyal juga menyarankan hal yang sama. Awalnya gue nggak setuju, tapi karena ini lo yang minta, jadi ya, oke, gue setuju."
"Satu lagi... Gue tetap melakukan apapun yang gue mau, apapun yang gue suka, lo juga harus begitu. Gue nggak suka dilarang. Jangan nuntut gue harus jadi istri yang sempurna, perjodohan ini terpaksa gue lakuin."
Jevan sejak tadi terus menuruti apapun syarat dari Naura. Naura bingung Jevan tidak terlihat membantah, dengan berani ia pun bertanya, "Lo nggak punya syarat apapun?"
Jevan tersenyum sambil menyelesaikan minumnya, lalu ia pun menjawab, "Lo bakal tau apa syarat dari gue setelah kita nikah."
Naura mulai curiga. "Syarat lo nggak macam-macam kan?"
Jevan terkekeh pelan, raut gugup Naura membuatnya semakin menggemaskan di mata Jevan. "Nggak, syarat wajar, semua sudah di urus sama Daniyal."
"Kenapa harus Daniyal yang urus?"
"Pengen aja, biar dia kelihatan kerja."
***
Keesokan harinya, Naura diberondong oleh Lisa dengan banyak pertanyaan. Gadis berambut hitam itu penasaran bagaimana bisa sahabatnya itu akhirnya akan menikah dengan cowok yang sangat ia benci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Enemy
Chick-LitKembali dipertemukan dalam hubungan yang luar biasa rumit, selama apa Jevan dan Naura bertahan terhadap pernikahan dadakan mereka?