25. Dimabuk Cinta

1K 132 5
                                    

Suasana menjadi terasa panas saat hawa napas seorang pria terasa pada permukaan kulit wajah Disty

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana menjadi terasa panas saat hawa napas seorang pria terasa pada permukaan kulit wajah Disty. Tatapan keduanya intens lurus hingga pada bola mata masing2 ada diri mereka di dalamnya.

Keduanya telah dimabuk asmara. Telinga seakan menuli tanpa peduli apapun yang ada disekitar mereka.

Duduk di sofa ruang tengah tanpa ada penghuni lain, Disty benar-benar dimabuk kepayang saat pria di depannya ini mulai mengeluarkan kalimat-kalimat rayuan.

Deru napas semakin dekat, semakin teradu. Pacuan debar jantung sama-sama bertalu. Keduanya kini menyatukan bibir dalam hening. Tanpa decakan, hanya menyatu tanpa gerakan.

Keduanya tidak sadar, ada bunyi langkah yang mendekat kearah mereka.

Ketika sang pria mulai berani bergerak memutar kepala, jantung keduanya seakan meledak saat suara seruan nyaring memenuhi indra pendengaran mereka.

"ADISTYYYYY!!!!"

Disty mendorong pria di depannya itu reflek dengan cukup keras hingga tautan bibirnya terlepas begitu saja.

"Gini kelakuan lo kalo sendirian di rumah!" Naura langsung membombardir pria yang bersama Disty dengan bantal sofa.

Tidak lupa juga pukulan ringan kearah Disty.

"Kak... aku aja, jangan Disty. Aku yang salah. Jangan pukul Disty."

Karena dengan sukarela minta digantikan, Naura pun dengan berang memukul pria itu sambil terus mengomel.

"Lo! Ngapain lo cium-cium adek gue! Adek gue masih kecil!"

Raikal, pria yang bekerja sebagai asisten Jevan itu tanpa terprediksi adalah kekasih Disty. Entah sejak kapan mereka mulai resmi menjadi sepasang kekasih, nyatanya yang Naura tau Raikal adalah teman berdebat Disty sejak pertama mereka bertemu.

Naura lelah, napasnya terengah-engah sambil masih berdiri dan menatap keduanya dengan sengit.

"Aku bakal bilang ke Mama."

Naura sudah siap menelpon Elisa namun Raikal dengan cepat melarang.

"Kak, please, jangan. Kasian Disty, hukum aku aja."

"Ya lo pikir gue telpon nyokap gue buat hukum Disty doang, enak aja, lo juga kena."

"Kakak ih, kayak nggak pernah pacaran aja deh." Meski gugup luar biasa, Disty tetap berusaha tenang menghadapi Kakaknya sekarang.

Married with EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang