12. Marry Me, Nau!

1.3K 222 2
                                    

🍒🍒🍒

Di penghujung hari, saat langit sore masih terhampar menaungi Rosabelle, Lisa duduk berhadapan dengan Naura yang masih sering menghindar dari tatapannya sejak tadi siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di penghujung hari, saat langit sore masih terhampar menaungi Rosabelle, Lisa duduk berhadapan dengan Naura yang masih sering menghindar dari tatapannya sejak tadi siang.

"Can you explain, what happened between you and Jevan?"

"Nothing happened between us, semuanya berjalan begitu saja."

"Nothing happened dengkul lo, gue dengar Maya cerita tadi siang."

Merasa tertangkap, wajah gugup Naura tidak lagi bisa ia sembunyikan dari Lisa. "Terus, lo mau gue ngaku apa? Diantara kami emang nggak terjadi apa-apa."

"Berbelit-belit banget, bestie, sekarang gue mau tanya nih, lo sama Jevan artinya jadi nikah, gitu?"

"Enteng banget mulut lo ngomong gitu, lo pikir nikah sama cowok yang pernah ngerusak mental lo itu gampang. Ya enggak lah."

"Lo punya rencana buat nolak emang?"

Terpikir oleh Naura bagaimana jadinya jika ia menolak perjodohan ini pada Mamanya. "Nyokap gue bisa ngamuk."

"Nyokap lo kayaknya udah klop banget sama Jevan."

"Itu dia masalahnya," sahut Naura pusing.

"Lo cerita nggak, dulu Jevan gimana ke lo sama orang tua lo?"

Naura menggeleng, "Bahkan Disty pun nggak tau. Btw, dia masih ngambek sama gue karena marah Jevan mungkin jadi kakak iparnya."

"Oiya, gue hampir lupa Jevan seleb. Gila, gimana nanti karirnya dia kalo fans tau dia nikah dadakan."

"Seandainya jadi nikah pun, gue pasti dibilang hamil duluan."

"Ciye belum apa-apa udah ngebayangin nikah."

"Gue bilang seandainya, Lisa."

"Iya deh, seandainya. Eh, tapi, lo diajak dinner kan ntar malam, nggak mau siap-siap?"

Ingat akan ajakan Jevan, rasa pusing kembali mendera Naura. "Tau ah, gue pusing."

***

Saat jam masih menunjukkan pukul 6 sore, Naura yang masih di dalam kamar, disambangi oleh Disty.

"Kak, sibuk? Gue masuk ya?"

"Masuk aja, nggak di kunci."

Disty kemudian masuk kamar dan langsung beringsut memeluk Naura. "Gue nggak tau lo secapek dan sesakit apa dulu, tapi... makasih sudah bertahan sampai sekarang, lo hebat banget."

Naura yang bingung karena Disty memeluknya sambil menangis pun bingung. "Lo kenapa sih, Dis, kok gini?"

Disty menyeka air matanya lalu melepas pelukan pada Naura. "Gue udah dengar semuanya dari Jevan. Dia cerita gimana jahatnya dia dulu sama lo ke gue, Mama sama Papa. Dia emang jahat dulu, Kak, tapi dia minta maafnya tulus banget sama Mama Papa."

Married with EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang