26. The Reason

947 127 13
                                    

Sudah tidak terhitung berapa kali Naura dibuat sebal oleh Disty dan Raikal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah tidak terhitung berapa kali Naura dibuat sebal oleh Disty dan Raikal. Puncaknya, saat kedua remaja dimabuk cinta itu meminta untuk pergi pindah meja.

Mata Naura memicing menatap meja Disty dan Raikal. Jevan yang sejak tadi memperhatikan lekat Naura hanya sesekali terkekeh.

"Lo gitu kayak orang tua yang posesif sama anak ceweknya tau nggak."

Naura mendelik pada Jevan. "Lo anak tunggal, mana tau rasanya."

Jevan kembali tertawa.

Alih-alih membiarkan Naura menatap Disty dan Raikal yang pacaran, Jevan mencoba menarik perhatian Naura dengan bercerita.

"Babe, dari pada ngeliatin mereka terus, mending kita ngobrol. Banyak hal yang pengen gue omongin sama lo."

Naura memang mencoba berdamai dengan Jevan, tapi serangan verbal semacam lemparan kata manis ini tentu masih belum terbiasa bagi gadis itu.

"Lo bisa nggak manggilnya nama aja, Nau, Ra atau apa gitu. Jangan Babe, gue nggak suka," protes Naura.

Apakah Jevan peduli?

Tentu saja tidak, ia akan terus menyepik Naura sampai gadis itu luluh dan bersikap manis padanya.

"Lisa bilang sama gue katanya dari dulu lo suka sama gue, emang bener?"

Jevan harus menahan rasa terkejutnya saat Naura tersedak. Reflek memberi tisu pada istrinya itu dan berniat membantu, tangan Jevan ditepis halus.

"Lisa bilang apa? Gue suka lo dari dulu?"

Jevan berusaha mempertahankan ekspresi santainya. "Iya."

"Kapan dia bilang gitu?"

"Kapan ya, lumayan lama sih," sahut pria itu yang semakin bersemangat sebab sudah melihat Nauta mulai kesal.

"Lisa bohong, dia ngarang."

Mendengar sahutan Naura, kening Jevan lantas mengernyit, "Sayang, bohong sama ngarang itu beda, jadi yang benar yang mana?"

Merasa terpojok, alih-alih menjawab, Naura justru balik bertanya, "Kalau lo mau tau jawabannya, jawab dulu pertanyaan gue. Kenapa dulu lo jahat sama gue?"

Pertanyaan keramat yang tadinya akan disimpan Jevan dalam waktu yang lama, kini mau tak mau harus terbuka jika Naura terus mendesaknya untuk bicara.

"Los serius mau dengar cerita yang ini?"

Meski gemetar, Naura tetap mengiyakan dengan yakin. "Iya, gue mau tau apa alasannya. Gue mau tau juga apa yang dirasakan oleh seorang Jevano Aksara dulu saat berbuat jahat sama cewek lemah seperti Naura Arabella. Jelaskan detail, semua yang mampu lo ingat."

Jevan stagnan untuk beberapa saat. Lonjakan emosi marah Naura sempurna bisa ia rasakan. Tatapan wanita itu berubah seketika menjadi berapi-api dari yang tadinya teduh.

Married with EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang