23. Surat Perjanjian

726 127 9
                                    

🍒🍒🍒

Naura berusaha untuk mengontrol emosi saat Jevan bergelayut manja ditubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naura berusaha untuk mengontrol emosi saat Jevan bergelayut manja ditubuhnya. Sejak sarapan dan bersantai di ruang tengah, Jevan melarang Naura untuk pergi dari apartemennya.

"Gue harus ke Rosabelle sebentar, Jev."

Jevan melepaskan dekapannya lalu menatap Naura dengan wajah sebal. "Gue demam, Nau. Nanti kalo lo tinggal tiba-tiba pingsan di kamar mandi terus dibawa ke rumah sakit, terus gue masuk ugd, terus-"

"Terus mati, dikubur, gue janda, gue bisa cari pacar lagi, Yeaayyy!"

Hening, Jevan terdiam setelah mendengar sahutan Naura. Sementara Naura juga ikut diam sambil berusaha menahan agar ia tidak tertawa.

Jevan merajuk, entah mengapa sahutan Naura membuat perasaannya tidak nyaman seketika. "Udah sana lo boleh pergi. Sekalian deh cari calon baru."

"Dih, yupi banget gitu doang ngambek."

"Nggak, gue nggak ngambek. Udah sana, katanya mau kerja." Jevan berdiri lalu melangkah lesu menuju kamar.

Melihat pria itu menyahutnya dengan datar, perasaan tidak karuan kini perlahan mendominasi Naura.

Bingung harus apa disaat keadaannya seperti sekarang, Naura kemudian berinisiatif untuk menelpon Lisa.

"Lis, lo hari ini ke Rosabelle nggak?"

"Iya, gue kesana kok. Lo masih di apartemen Jevan ya?"

"Iya, pengen pulang tapi kayaknya susah deh."

"Susah gimana?"

Naura melirik kearah pintu kamar Jevan yang sengaja tidak ditutup oleh pria itu. "Jevan ngambek."

Suara kikikan Lisa terdengar dari seberang telepon. "Bayi gede ngambek. Udah mending lo disana aja deh dulu, kayaknya dia juga masih belum benar-benar pulih."

"Dia demam sih kayaknya, soalnya mukanya merah."

"Tuh, mending urus dulu suami lo, Rosabelle biar gue yang handle."

"Cih, nyusahin banget, managernya mana sih, sampai jam segini belum juga datang." Naura sengaja menggerutu dengan Lisa mengenai Daniyal.

"Nggak usah ngode ngeluh ke gue, gue nggak lagi sama Daniyal."

"Ya kali aja, pagi-pagi udah ketemuan."

"Gue bukan suami istri kayak lo sama Jevan ya."

"Lis, please..."

Kembali, tawa Lisa terdengar. "Oke, gue bentar lagi mau berangkat, lo nggak usah ke Rosabelle, kalau pulang dari apartemen Jevan, langsung ke rumah aja."

Naura kemudian menutup sambungan teleponnya dengan Lisa. Saat hendak beranjak dari duduknya, gadis berambut panjang itu terperanjat dengan Jevan yang keluar kamar tampak tergesa dengan pakaian lengkap.

Married with EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang