🍒🍒🍒
Malam ini seperti malam-malam biasanya setelah bertemu Jevan. Jika dirasa Naura sulit akan tidur, ia akan menenggak obat anti depresannya. Menelan dengan mata yang terpejam, bising di dalam kepalanya seakan senyap beberapa saat ketika butir-butir obat itu meluncur melalui tenggorokan.
Rupanya, efek obat itu masih mampu berfungsi sebagaimana mestinya.
Naura mengatur posisi nyamannya di kasur. Tanpa memperdulikan fakta bahwa sejak beberapa jam silam status gadisnya sudah berubah, ia enggan mengingat jika sekarang ia sudah sah menjadi bagian dari keluarga Aksara.
Naura terlelap cepat, ia bahkan melewatkan jam makan malam. Elisa sempat menyambangi kamar putrinya untuk mengajaknya makan, namun melihat Naura merapatkan kedua mata, ia pun urung membangunkan tidur damai sang putri.
"Nggak makan?" tanya Edgar pada sang istri.
Elisa menggeleng pelan. "Tidur anaknya, mungkin kecapekan."
Keluarga Nadhibaksa kemudian melanjutkan agenda makan malam meski hanya bertiga.
Tidak lama setelah mereka selesai makan, suara bel bebunyi tanda adanya tamu menyambangi kediaman mereka.
Disty menoleh ke arah jam dinding. "Udah jam 9, siapa yang namu?" ujarnya pelan namun masih mampu didengar oleh Edgar dan Elisa.
Saat mereka menunggu Bi Jum memberitahu siapa tamunya, sosok Jevan berhasil mengejutkan ketiganya.
"Jevan..." Edgar sontak menyapa.
Elisa dan Disty kompak saling tatap setelahnya.
"Maaf banget, Om Tante, Jevan tiba-tiba datang nggak ngasih tau dulu." Tentu saja merasa canggung, ia bahkan belum sempat mengenal baik kedua mertuanya tersebut.
Elisa tersenyum lalu menyambut kedatangan menantunya dengan hangat. "Kok masih manggil Om sama Tante sih, panggilnya Mama sama Papa dong, kan udah resmi jadi menantu."
Jevan tersipu, telinganya memerah dan senyum tidak bisa ia tahan.
"Oiya, kamu malam ini mau nginap di sini?" Pertanyaan Edgar membuat Disty membulatkan matanya.
"Tapi kan Disty mau tidur sama Kak Naura malam ini, udah janjian kami."
Elisa dan Edgar kompak memberi tatapan menegur pada Disty. Enggan dimarahi, gadis itupun bungkam.
"Sebenarnya Jevan nggak mau nginap sih, Tan, Om. Cuma pengen lihat Naura aja, soalnya tadi buru-buru misah gitu, jadi kebawa khawatir pas aku di rumah."
"Ya udah, kalo gitu kamu langsung aja ke kamarnya. Tau kamar Naura kan?"
Jevan menggeleng pelan. Tentu saja tidak tahu, ia dan Naura memang sekilat itu dalam mempersiapkan pernikahan, sehingga tidak punya waktu untuk penjajakan terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Enemy
ChickLitKembali dipertemukan dalam hubungan yang luar biasa rumit, selama apa Jevan dan Naura bertahan terhadap pernikahan dadakan mereka?