Bagian 4

484 62 0
                                    

sampai di dorm Wonwoo masih dipenuhi oleh segala praduga dalam benaknya, sebenarnya ap yang terjadi pada Jisoo, menangis rambut dan pakaian yang basah, apa yang dia lakukan atau ada orang yang sengaja melakukan itu padanya?

"Aaarghhhhh" Wonwoo mengusap rambutnya kasar, tentu saja membuat semua orang menjadi kaget dengan tingkahnya

"kau kenapa?" tanya leader

"hah?!" Wonwoo malah balik bertanya

"sudahlah hyung, memang gila dia akhir-akhir ini" sahut Hoshi

"hyung hyung lihat chatku di 97L" potong Mingyu

"ada apa?" Jeonghan lebih dulu menyahut

"katanya tadi ada yang menyiram Jisoo noona" jawab Dk

"hah!!!"
"Apa!!!"

member Seventeen heboh saling menyahut satu sama lain, Wonwoo tidak berkata apapun namun langsung merebut ponsel The8 yang tepat disampingnya, yang juga masuk kedalam grup itu. membaca keseluruhan, rahang Wonwoo mengeras, dia benar-benar ingin memukul orang itu andai dia seorang pria, tidak ada yang sadar akan tindakan Wonwoo karna mereka sibuk membahas kejadian di depan toilet tadi.

Wonwoo buru-buru merogoh ponselnya, melihat nama yang tersemat dikolom chat paling atas. pesan yang sebelumnya belum dibaca apa lagi dibalas, namun hatinya gusar meminta dirinya untuk segera mencari tau bagaimana keadaan gadisnya.

Jisoo💙

apa kau baik-baik saja?
Jisoo-ya aku sudah tau kejadian itu, ku mohon balas pesanku, kau bilang aku temanmu, maka berbagilah bebanmu denganku jangan kau simpan sendri seperti ini.
hubungi aku jika kau membutuhkanku, kapanpun dan dimanapun aku akan datang.

setelah mengirim pesan pada Jisoo, Wonwoo berpamitan untuk ke kamar, dia berasalan sangat lelah dan ingin langsung istirahat.

Wonwoo menunggu balasan dari Jisoo dengan hati yang gusar, dia butuh kabar dari gadis itu, sampai akhirnya ia tertidur dengan ponsel yang berada di genggaman tangannya

Wonwoo terbangun karna getaran diponselnya, ini masih pukul empat dini hari setelah melihat jam ia terpaku dengan bubble chat ada balasan dari seseorang yang semalaman membuat dirinya khawatir

Jisoo💙

Wonu-yaa
bisakah kau menjemputku? akan ku kirimkan alamatnya
⏱️location

tanpa basa basi Wonwoo langsung bergegas keluar kamar, tidak lupa membalas pesan Jisoo dan mengatakan dia segera datang, namun ketika ingin menbuka knop pintu seseorang terlebih dahulu mengintrupsinya

"mau kemana pagi buta begini Woo?"

"aishh hyung mengagetkan saja, nanti aku jelaskan, tapi aku harus segera pergi, tolong berikan alasan apapun kalau member lain mencariku, aku menyayangimu Jeonghan hyung" sambel membuka pintu, Wonwoo mengucapkan rentetan kalimat itu, dia harus segera menemui Jisoo, hatinya sungguh berdetak dua kalimat dia takut terjadi sesuatu pada Jisoo

Jeonghan tau ada yang berbeda dari Wonwoo beberapa bulan terakhir ini, nanti dia akan mengintrogasi Wonwoo jika dia sudah kembali, namun matanya sudah sangat lelah dia akan segera tidur kembali

dengan kecepatan penuh, Wonwoo mengemudikan mobilnya mengikuti lokasi yang dibagikan Jisoo, dia hanya berharap kalau dirinya belum terlambat. sampai disebuah taman, dia sempat mengernyit bingung mengapa gadis itu ada disini dan pagi buta begini, tidak ada orang apa dia tidak takut ada orang jahat? peduli setan Wonwoo langsung menekan tombol panggilan, namun belum terhubung dia sudah dikejutkan dengan seseorang yang menepuk pundaknya

"Wonu-yaa" ucap Jisoo serak

Wonwoo berbalik menemukan Jisoo dengan keadaan yang sedikit kacau

"Jisoo-yaa, apa yang terjadi?" Wonwoo memegang kedua pundak Jisoo yang bergetar

"menangislah, jangan ditahan, tak apa, menangis tidak membuat kau terlihat lemah Sooya" ucap Wonwoo begitu lembut, membawa gadis itu dalam pelukannya

Jisoo sudah tidak bisa menahannya, dia menumpahkan tangisnya di dada Wonwoo, dia hanya butuh ini sekarang

setelah dirasa cukup tenang, Wonwoo mengajak Jisoo untuk masuk ke mobilnya, ini bukan daerahnya, dia takut akan ada paparazi yang memotret mereka dan berimbas pada grup keduanya nanti

sampai dimobil, mereka duduk dikursi belakang,Wonwoo tau Jisoo butuh tempat untuk berkeluh kesah maka dia menawarkan telinganya untuk mendengar menawarkan bahunya untuk bersandar, dia ingin Jisoo nyaman padanya

"TEMAN" HIDUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang