2019 telah terlewat begitu saja, dengan Wonwoo yang sibuk jadwal Seventeen dan Jisoo yang sibuk dengan worldtour
sebentar lagi 2020, Jisoo masih belum menemui Wonwoo, seharusnya desember ini Jisoo sudah di Korea, namun dia masih belum memberi kabar pada Wonwoo apa lagi menemuinya
dikamar, Wonwoo melihat foto Jisoo yang tersebar di internet, gadis itu benar-benar memukau, dia sangat teramat cantik, apa lagi saat menghadiri acara dior pop up bulan agustus, sungguh gadis itu benar-benar memukau dengan gaun hijaunya
tunggu, apa-apaan ini dia kembali teringat saat dia membanting ponsel karna melihat baju Jisoo yang bagian atasnya itu terbuka
Wonwoo hari ini benar-benar mengurung diri dikamar, tidak ada yang berani mengetuk pintunya, Wonwoo sudah berpesan di grup bahwa dia ingin sendiri
tiba-tiba ponsel Wonwoo berbunyi dan melihat nama ayahnya memanggil, Wonwoo buru-buru mengangkat telfon itu, dan betapa terkejutnya ia saat ayahnya mengatakan bahwa ibunya masuk rumah sakit
Wonwoo buru-buru keluar dari kamar, para member sedang berkumpul diruang tengah dan hanya dilewati begitu saja oleh Wonwoo dia tidak berpamitan sama sekali dia harus segera sampai di rumah sakit
setengah member mengikuti Wonwoo dan setengahnya lagi menunggu Jisoo, iyah hari ini Jisoo akan datang memberi kejutan pada Wonwoo
beberapa jam kemudian Wonwoo telah sampai dirumah sakit, melihat ayah dan juga adiknya tengah menangis
"appa" lirih Wonwoo
ayahnya mendongak mendapati Wonwoo dengan mata memerah menahan tangis, adiknya langsung berdiri dan memeluk Wonwoo, adiknya menangis dipelukan Wonwoo
Ayahnya ikut memeluk kedua putranya
setelah cukup tenang mereka duduk dikursi, ayahnya menceritakan bahwa pada saat memasak, ibunya tiba-tiba pingsan dan langsung dilarikan kerumah sakit
suster menghampiri dan menyuruh ayah Wonwoo untuk menemui dokter, Wonwoo dan adiknya menunggu diruangan sang ibu, ibunya masih belum sadarkan diri
Wonwoo melihat adiknya sudah tertidur, dia lelah karna menangis, Wonwoo berjalan kesisi ranjang ibunya, menggenggam dengan erat tangan wanita yang paling ia sayangi itu
Wonwoo menundukkan wajahnya dan menciumi tangan ibunya, berharap ibunya akan segera bangun
seseorang membuka pintu ruangan itu, dia pikir itu ayahnya jadi ia biarkan saja, tapi ini wangi seseorang, Wonwoo sangat hafal dengan parfum ini
mengangkat wajah, mencari tau siapa yang datang apa benar dugaannya yang datang adalah gadisnya
Wonwoo berdiri mendapati gadis cantik tengah tersenyum manis kearahnya, namun matanya tidak berbohong gadis itu menahan tangis
dia berjalan kearah Wonwoo
"aku disini" ucapnya
Wonwoo langsung menarik gadis itu kedalam pelukannya, ia merindukan gadisnya, ia membutuhkan pelukan gadis itu
"menangislah tidak apa-apa, laki-laki berhak menangis" ucapan lembut gadis itu dan elusan dipunggung Wonwoo membuat pertahanan lelaki itu runtuh, ia menangis dalam dekapan gadisnya
"S-Sooyaa, eomma" ucap Wonwoo bergetar, ia sangat takut terjadi sesuatu pada ibunya
"sutt, eomma akan baik-baik saja, dia wanita yang kuat" Jisoo terus mengusap punggung Wonwoo
"noona" ucap Bohyuk
Jisoo dan Wonwoo melerai pelukan mendapati Bohyuk yang kini menangis lagi, Jisoo mendekat kearah Bohyuk, merengkuh tubuh itu dalam dekapannya
Bohyuk kembali menangis, Wonwoo ikut memeluk keduanya
pintu terbuka menampilkan member Seventeen hyung line masuk ke ruangan, Bohyuk diambil alih oleh Jenghan dan Joshua. S,coups, Jun, Woozi, dan Hoshi berjalan mendekati brangkar ibu Wonwoo
sedangkan Wonwoo sudah kembali berada dalam pelukan Jisoo
setelah beberapa menit keadaan mulai lebih kondusif, tidak ada yang menangis, ayah Wonwoopun sudah kembali dan mengajak Wonwoo untuk bicara
"aku keluar sebentar yah" ucap Wonwoo sembari mengelus surai Jisoo, dan diangguki oleh Jisoo
ditaman rumah sakit
"eomma kenapa appa?" tanya Wonwoo
tuan Jeon menarik nafas berat, dia tidak tau harus bicara apa
"appa, Wonu berhak mengetahuinya" ucap Wonwoo
"eomma mengidap kanker stadium dua" ucap ayah Wonwoo lirih
Wonwoo kaget bukan main, ibunya sehat-sehat saja selama ini mengapa ada penyakit seganas itu bersarang ditubuh ibunya
tiba-tiba ada benda terjatuh di belakang mereka, keduanya menoleh mendapati Jisoo yang berdiri mematung, dia tidak slaah dengar? apa-apaan ini
ayah Wonwoo menghampiri Jisoo, dia harus segera kembali ke kamar rawat inap
"sayang, aboeji titip Wonwoo padamu" ayah Wonwoo mengelus surai Jisoo dan pergi meninggalkan Jisoo dan Wonwoo ditaman
Jisoo mendekat kearah Wonwoo, tersenyum getir kearah lelaki itu
Wonwoo kembali menunduk, dia tidak sanggup, ini terlalu berat
"Sooya, eomma akan baik-baik saja kan" ucapan lirih Wonwoo
Jisoo menahan tangisannya, dia harus menguatkan Wonwoo
"hey lihat aku" ucap Jisoo sambil menegakkan tubuh Wonwoo, dan mengarahkan tubuh itu untuk menghadapnya
"eomma adalah wanita yang sangat kuat, eomma akan baik-baik saja, percaya padaku eomma akan sembuh" ucap Jisoo lembut, obat penenang untuk Wonwoo
Wonwoo kembali memeluk Jisoo, menangis pilu dalam dekapan gadis itu, Jisoo pun ikut menangis dalam diam, dia harus menguatkan Wonwoo iyah, harus
setelah beberapa saat Wonwoo mulai tenang, ponsel Jisoo berbunyi ada notifikasi masuk
"eomma sadar" ucap Jisoo, itu pesan dari Dino
Wonwoo langsung berdiri dan ingin berlari hampir meninggalkan Jisoo, dia kembali dan menggndeng Jisoo untuk segera keruangan ibunya
saat masuk ruangan, ibunya sudah bersandar di kepala ranjang dan sedang disuapi oleh the8, semua member sudah masuk keruangan itu atas izin dokter
"eomma" Wonwoo mendekat dengan masih menggandeng Jisoo
tanpa melepas genggaman tangan itu, Wonwoo memeluk ibunya, dia meremas tangan Jisoo menyalurkan kesedihan, dia tidak ingin menangis di depan ibunya
"hey, eomma baik-baik saja, sudah sudah jangan seperti ini, eomma rindu anak perempuan eomma" ucapan ibu Wonwoo sontak membuat semua orang tertawa
Wonwoo berdecak sebal, bisa-bisanya ibunya hanya merindukan Jisoo
"dia bukan anak perempuan eomma, dia menantu eomma" ucap Wonwoo
"iyah dengan Bohyuk" celetuk Mingyu
"YAKK!! dia hanya milikku" serobot Wonwoo langsung memeluk Jisoo posesif, kembali mengundang tawa yang lain
KAMU SEDANG MEMBACA
"TEMAN" HIDUP
FanfictionWonwoo : Aku tau, seharusnya dari awal yang pertama aku lakukan adalah mengatakan "aku mencintaimu" bukan "maukah kau menjadi temanku" Jisoo : tolong tetap disisiku selamanya