setelah liburan dengan para sahabat, Wonwoo masih tetap bersama Jisoo. ini tanggal 2, Jisoo dan Wonwoo memutuskan untuk menyusul keluarganya di Jeju, mereka memang merencanakan seminggu full untuk liburan. sedangkan yang lain memiliki jadwal lain.
toktoktok
Wonwoo membuka pintu kamar Jisoo, mendapati kekasihnya sedang kesusahan menata barang mereka, Jisoo dan Wonwoo hanya memakai satu koper saja bersama
"belum selesai sayang?" Wonwoo mendekat, memeluk Jisoo dari belakang
"aku bingung harus membawa yang mana, kita kan hanya dua hari disana, aku harus mengabadikan momen itu dengan pakaian yang bagus" gumam Jisoo, Wonwoo tidak tahan pipi Jisoo yang menggembung terlihat sangat gemas di matanya
cup
satu kecupan mendarat dipipi Jisoo, Jisoo langsung menoleh membuat Wonwoo mengecup bibirnya
astaga pipi Jisoo terlihat sangat merah, dia malu
"sayang dengarkan aku, apapun yang kau kenakan akan terlihat sangat cantik, sekalipun kau hanya memakai daster" ucap Wonwoo, masih betah memeluk Jisoo dari belakang
"sungguh?" tanya Jisoo, menoleh untuk melihat wajah Wonwoo di pundaknya, dan diangguki oleh kekasihnya itu
"baiklah, dress ini cukup indah, dan outer ini, ohya sayang apakah tiketnya sudah?" tanya Jisoo
"semuanya sudah lengkap ditas tanganku, akupun sudah meminta jalur private" jawab Wonwoo
setelah selesai dengan barang-barangnya, Jisoo dan Wonwoo langsung menuju bandara, penerbangannya sebentar lagi, semoga tidak terlambat
sampai di bandara mereka langsung menaiki pesawat, dan terbang ke Jeju
sampai di Jeju mereka sudah dijemput oleh supir ayah Jisoo, sampai di Villa
"eomma" Jisoo berlari kearah ibu Wonwoo yang sedang menyiram tanaman, itu kegiatannya setiap hari ketika dirumahnya sendiri
"sayang jangan lari-lari nanti kau jatuh" peringat Wonwoo, yang membawa koper di belakang
"kau lelah?" tanya ibu Wonwoo, mengelepas keringat di pelipis Jisoo, Jisoo menggeleng dan menyengir lucu
"eomma aku lelah" rajuk Wonwoo
"kau laki-laki harus kuat" balas ibu Wonwoo, membuat Jisoo tertawa
"yang anaknya siapa sih" gumam Wonwoo
"wah apakah anakku cemburu?" tanya ibu Jisoo yang baru datang ke halaman depan
"eomma aku selalu digoda oleh mereka" adu Wonwoo pada ibu Jisoo
"sudah-sudah mari masuk anak tampan, eomma sudah membuat makanan enak di dalam" ajak ibu Jisoo
malam telah tiba, tidak ada tanda-tanda Jisoo keluar dari kamar, ini pukul 12 malam, sudah pergantian hari, tepatnya tgl 3 Januari 2020, hari ulangtahun Jisoo
Jiyoon coba mengetuk pintu, namun nihil tidak ada sahutan, dia membuka sedikit pintu mendapati adiknya yang masih tidur dengan nyaman
"langsung masuk saja" ucap suami Jiyoon, diangguki oleh yang lain
mereka masuk, menyalakan lampu kamar dan menyanyikan lagu selamat ulangtahun untuk Jisoo
sedikit terganggu, Jisoo mengerjap, menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya, astaga! dia kaget semua orang berkumpul di kamarnya
"selamat ulangtahun putri eomma" ibu Jisoo mendekat, memeluk putrinya bergantian dengan ayah Jisoo, lalu disusul Jiyoon dan suaminya, setelahnya ibu, ayah, dan adik Wonwoo
"selamat ulangtahun kekasihku sayang" ucap lembut Wonwoo seraya memeluk Jisoo dengan erat
"tiup lilinnya cantik" ucap ayah Wonwoo
Jisoo mengangguk, menggenggam tangan Wonwoo, memintanya meniup lilin bersama
semua memberikan ucapan selamat dan mendo'akan segala yang terbaik untuk Jisoo, Jisoo mengaminkan, semoga dia bisa terus berama mereka semua sampai tahun-tahun yang akan datang
"mmmm.. eomma appa bolehkah aku tidur dikamar ini untuk malam ini?" tanya Wonwoo ragu-ragu pada orangtuanya dan Jisoo
Jisoo meletot, heyy apa-apaan Jeon Wonwoo ini, aishh memalukan saja
"tentu saja, tapi jangan menabung dulu" ucap ayah Jisoo, Wonwoo langsung mengangguk paham, namun dipukul pelan oleh ibunya
"aishhh lihat tuan Jeon anakmu ini" gerutu ibu Wonwoo
"biarkan mereka menikmati waktunya, ayok kita keluar, sayang sekali lagi selamat ulangtahun" lerai ibu Jisoo, menggandeng tangan calon besannya, eh
mereka semua keluar membawa serta kuenya, meninggalkan dua potong untuk Jisoo dan Wonwoo
Wonwoo menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang, menarik Jisoo untuk mendekat dan menyandarkan kepala Jisoo di dada bidang miliknya
Jisoo mencari posisi nyaman di dalam dekapan Wonwoo, dan Wonwoo mengelus surai Jisoo secara teratur
Tuhan, terimkasih, wanita akhirnya menjadi meilikku, restui kami, jodohkan kami Tuhan, mohon Wonwoo dalam hati
terimakasih Tuhan telah menjadikan lelaki baik ini sebagai kekasihku, jaga dia untukku Tuhan, dimanapun dan kapapun, terus berkati dia, bahagiakan dia, aku sangat mencintainya Tuhan, ucap Jisoo dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
"TEMAN" HIDUP
FanfictionWonwoo : Aku tau, seharusnya dari awal yang pertama aku lakukan adalah mengatakan "aku mencintaimu" bukan "maukah kau menjadi temanku" Jisoo : tolong tetap disisiku selamanya