Bagian 15

351 51 1
                                    

"tolong dengarkan penjelasanku, jangan memotong agar kalian semua tau yang sebenarnya terjadi" Wonwoo menjeda kalimat, melihat semua member yang hanya menatapnya tanpa reaksi apapun

"Hoshi, Jun, Woozi, kalian ingat saat pesta yang diadakan 96l untuk merayakan pertemanan kita bulan september lalu, semuanya bertemu dan mengobrol untuk pertama kali, semuanya datang terutama anak perempuan, pesta itu diadakan disebuah club, aku tidak tau siapa yang memesan minuman untuk Sana, dia meminum itu namun tiba-tiba dia sangat gelisah, dia ke toilet aku mencoba mengikuti instingku untuk membuntuti Sana, disana dia hampir membuka seluruh pakaiannya di depan seseorang, orang itu hampir saja melecehkan sana, aku datang tepat waktu dan memakaikan mantelku namun orang itu sudah lari entah kemana" Wonwoo menjeda penjelasannya, mencoba menetralkan detang jantungnya

"aku kaget saat Sana tiba-tiba memelukku dan meminta tolong, dia terlihat sangat frustasi menahan hasrat pada dirinya, aku laki-laki dewasa, aku normal aku tau situasi apa yang saat ini terjadi, aku membawanya kesebuah kamar, dan ak--" kalimat Wonwoo terpotong

"dan kau menikmatinya" celetuk Jeonghan

Wonwoo dengan cepat menggeleng

"tidak hyung, percaya padaku, aku tidak menyentuhnya sama sekali, aku merasa aneh dan merasa ini sudah di rencanakan hyung, di dalam kamar itu sudah ada vibrator, Sana memohon untuk membantunya, tapi aku tidak bisa hyung, aku berikan alat itu padanya. dia mulai menjalankan aksinya aku hanya mendengar dia mendesah meracau tidak karuan, aku terus diam sambil menahan hasratku sendiri hyung" Wonwoo mengingat semuanya, karna dia tidak dalam keadaan mabuk

"pantas saja kau pergi entah kemana, sampai kami mengira kau sudah di dorm" sahut Jun

"aku menunggu Sana sampai benar-benar selesai menyelesaikan hasratnya, setelahnya aku mengantar dia pulang" Wonwoo mengakhiri ceritanya

"lalu mengapa dia mengatakan bahwa kau adalah kekasihnya?" tanya Hoshi

"setelah kejadian itu dia selalu menghubungiku dan meminta ku untuk mengnatarnya beberapa kali, aku juga tidak tau mengapa, karna aku merasa kami berteman baik jadi aku antar saja, aku tidak tau mengapa dia selalu memanggilku sayang dan lainnya, aku hanya iya iya saja, tapi ternyata kebaikanku disalah artikan olehnya" Wonwoo kembali menjeda

"ku mohon bantu aku, percaya padaku, bantu aku untuk bertemu Jisoo, aku sangat mencintainya" suara Wonwoo melemah, dia benar-benar putus asa, Jisoonya pasti sudah mendengar berita ini

Mingyu mendekat menepuk pundak Wonwoo

"temuilah dia di bandara, pesawatnya delay, akan berangkat 2jam lagi, jelaskan semua padanya, tapi jangan memaksa biarkan dia mengambil keputusan sendiri" ucapan Mingyu membuat Wonwoo langsung bangkit dan memeluknya

Wonwoo langsung pergi ke bandara Incheon, dia harus segera bertemu dengan belahan jiwanya, dia akan mengatakan segalanya

"Jisoo tunggu aku" monolog Wonwoo

30 menit, dia telah sampai di bandara mencari keberadaan Jisoo, dia menggunakan masker, jaket, topi untuk menyamar, dia tidak ingin membuat keributan

Wonwoo menghubungi Jennie, nomor ponsel Jennie ada di grup 96l, dia tau dimana posisi Jisoo saat ini, Wonwoo meminta bantuan Jennie untuk memberinya waktu bicara dengan Jisoo, Jennie dan member lain mengiyakan, lantas mereka izin meninggalkan ruangan sebentar, Jisoo yang tidak menaruh curiga hanya mengiyakan saja

lima menit kemudian pintu ruang tunggu private terbuka, Jisoo menoleh mendapati seseorang tengah berdiri lantas menutup pintu dan membuka atribut penyamarannya, Jisoo kaget melihat Wonwoo tengah berdiri dengan mata yang berkaca-kaca dan sembab

Jisoo hampir membuka suara namun terkejut saat tubuhnya sudah di terjang oleh Wonwoo dengan terus mengucapkan maaf

Jisoo masih diam tidak merespon, dia masih kaget, mengapa Wonwoo disini, dari mana dia tau bahwa Jisoo berada disini

Jisoo hendak melepaskan pelukan Wonwoo saat teringat ucapan Sana, namun Wonwoo malah semakin mengeratkan pelukannya, membawa masuk tubuh mungil Jisoo kedalam dekapan hangatnya

setelah beberapa menit, Wonwoo meminta waktu untuk menjelaskan semuanya dari awal dia berkenalan dengan Sana dan lain sebagainya

Jisoo hanya menyimak, tidak berniat merespon, dia bingung

"Jisoo, seharusnya dari awal aku mengatakan bahwa aku mencintaimu, aku sangat menyayangimu lebih dari sahabat lebih dari apapun, dari awal aku sudah meyakinkan hatiku bahwa aku benar-benar sudah jatuh cinta padamu" Wonwoo berucap

"kau tau, itulah masalahnya, aku tidak pernah bener-bener tau bagaimana perasaan kamu ke aku, karna selama ini kamu hanya mengatakan sangat menyayangiku, Woo aku bukan orang yang peka, aku tidak pernah tau apa maksud dan tujuan orang mendekatiku. aku akan segera berangkat, pulanglah, tenangkan dirimu, selesaikan masalahmu dengan Sana, setelahnya aku sendiri yang akan datang menemuimu" jelas Jisoo

Wonwoo hanya diam, dia tidak tau apa yang harus ia lakukan, mencerna setiap kata yang diucapkan Jisoo, Jisoo mendekat kearah Wonwoo memberikan ciuman singkat di pipi Wonwoo lantas pergi meninggalkan ruangan itu

Wonwoo akhirnya tersadar, dia mencari Jisoo tapi nihil, gadis itu sudah masuk ke pesawat

"apakah aku gagal?" tanyanya pada diri sendiri

Wonwoo kembali ke dorm dengan perasaan campur aduk, dia menghubungi membernya untuk mengajak mereka semua berkumpul di restaurant begitupun dengan Sana, Wonwoo meminta Sana membawa beberapa membernya, semuanya harus ia selesaikan secepat mungkin

dia menghindari pertemuan yang hanya berdua saja dengan Sana, dia tidak ingin ada kesalahpaham lagi

Wonwoo akhirnya bisa menyelesaikan kesalahpahaman ini, dia akan membatasi kontak dengan wanita mulai sekarang, dia tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi

Jisoo aku sudah menyelesaikan semuanya, tolong temui aku segera, monolog Wownoo tanpa suara

Wonwoo harus bersabar, Jisoonya sedang bekerja, dia hanya akan menanyakan kabar Jisoo pada Jennie, karna kontak Wonwoo masih di blokir oleh Jisoo

"TEMAN" HIDUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang