Happy reading
.
.
.Dalam keheningan yang tercipta oleh enam manusia beraga tak berjiwa itu, tiba tiba saja salah satunya tertawa
Tertawa dengan lantang dan bebas, siapapun yang mendengarnya pasti tahu kalau itu adalah tawa yang menyakitkan
" Chel. Kalo ada yang lucu bagi bagi dong" Ujar Jwidan, semua mengerti dengan makna perkataan Jwidan barusan
Sorot mata kelima manusia itu tengah fokus pada satu jiwa lainnya
" Lucu banget anjing! " Bentak Chela lalu melempar handphone sumber masalah nya sembarangan
Ia berdiri dari duduknya lalu merunduk dan berteriak sekuat mungkin, melampiaskan rasa sakitnya yang menggebu gebu lalu menangis kala Aeral memeluknya paksa
Marko dengan sigap mengambil Handphone milik Chela lalu membukanya dan terpampang jelas sebuah surat bertajuk 'Gugatan Cerai' yang telah ditanda tangani kedua belah pihak a.k.a orang tuanya Chela hari ini
Hanya dengan tiga kali sidang, orang tua nya akan resmi tanpa status
Melihat hal ini semuanya terasa semakin runyam. Tak ada titik temu solusi untuk semuanya. Jedan yang menghilang saja belum kembali, kini malah orang tuanya Chela bercerai. Semesta jika ada masalah mari bicara baik baik, jangan seperti mengajak tawuran begini
Rasanya dalam enam tahun bersahabat, baru kali ini mereka melihat Chela menangis segila ini. Menangis saja jarang sepertinya.
Chela adalah tipikal orang yang sangat dingin, cukup tertutup dan jarang mau menceritakan masalahnya. Sekalipun Jwidan yang sedari lahir sudah bersahabat dengan Chela pun ia cukup kesulitan untuk menjelajahi hidup lelaki itu
Sebuah notifikasi masuk dari telepon genggam milik Chela, dengan layar yang menyala dapat dilihat pesan mengambang dari sang ibunda
" Chela, kamu mau ikut siapa? Mommy atau daddy? "Semua orang dapat melihatnya, tak terkecuali Chela. Melihat pesan itu ia memejamkan matanya lalu memeluk Aeral dengan semakin kuat, Raka yang tak kuasa lagi menahan tangisnya pun ikut memeluk Chela dari belakang tubuh remaja laki laki itu
" Di kehidupan selanjutnya bisa gak kita semua jadi saudara aja? " Ucap Marko tiba tiba
" Gue gak mau. Kalo lo pada jadi keluarga gue berarti sumber masalah gue itu kalian " Sahut Raka
" Gak. Gue setuju sama Marko. Bisa aja kayak gue sama Jedan. Jedan bukan sumber masalah gue. Paling enggk, kalau kita saudara masalah hidup kita cuman satu "
" Orang tua " Ujar Jwidan menambahkan
Deringan tiha tiba pada ponsel Raka terdengar sangat menuntut. Seakan akan jika tak diangkat ponsel itu akan meledak
Raka tak menjawab panggilan tersebut melainkan ia langsung pamit untuk pulang
" Buru buru banget? " Tanya Marko namun tak diingahi oleh sang lawan bicara
" Raka terdeteksi mencurigakan " Pandangan Jwidan membuat yang lain menaruh rasa curiga pada lelaki yang baru saja pergi itu
Malam ini tak ada yang pulang selain Raka. Semuanya memilih untuk tetap tinggal lantaran chela yang sepertinya masih membutuhkan orang disisinya dan June pun sangat enggan untuk pulang malam ini.
Mereka hanya takut ketika semuanya bubar, besok paginya Chela tidak dapat dihubungi seperti Jedan
***
" Anjing! Telat bangsat! " Ricuh Marko pagi pagi
" Bangun woy! Sekolah kagak lu pada! " Teriaknya sambil bersiap mengambil tas dan turun kebawah
KAMU SEDANG MEMBACA
Wisata Masa Depan //nct Dream
Teen FictionCerita ini penyakitnya sudah komplikasi, jadi mohon pengertiannya untuk segera menyiapkan hati dan mental jiwa raga. Tapi Bukankah pelangi muncul setelah hujan badai menerpa? 7 sosok laki-laki remaja yang dipertemukan sang Maha pencipta agar dunia...