.
.
.Pagi hari di keluarga Vlasya dengan anggota keluarga yang akhirnya lengkap, duduk bersama di sebuah meja makan yang cukup besar sambil menyantap sarapan masing-masing
" Alisya, makanan kamu buruan habisin nanti terlambat " Ucap mami melihat anak bungsunua sangat lamban mengunyah sarapannya
" Ck. Alica udah siap " Rajuknya karena ditegur sang mami. Mengambil tas sekolahnya kemudian berjalan keluar dari rumah tersebut
Seluruh anggota keluarga lainnya menatap aneh si kecil, tak biasanya anak itu bertingkah seperti itu
Jedan tau, penyebab sangat adik kesal seperti itu pasti karena dirinya yang kembali kerumah ini
Jedan jadi merasa bersalah, namun tak tahu harus berbuat apa
" June udah siap, papi hari ini biar June yang antar Alisya. June bawa mobil " Ucap June tiba tiba
Melihat June yang sudah lengkap dengan seragam sekolah nya membuat Jedan sedikit iri, sedikit saja
Jedan menyudahi sarapannya kemudian meletakkan piringnya kedapur, Jedan tak kembali kekamarnya. Ia menunggu sang papi selesai dengan makanannya karena ada hal yang harus ia sampaikan
Ada satu jam lagi sebelum sang ayah berangkat ke kantor, jika tidak pagi ini maka tidak akan ada waktu lagi untuk menyampaikannya
Setelah sang papi duduk di ruang keluarga, Jedan memberanikan diri untuk mendatangi ayah tirinya tersebut
" Papi " Panggil nya
Papi menatap Jedan seakan bertanya melalui tatapannya
" Nek Bani nyuruh Jedan untuk sampaikan kalau beliau minta maaf gak bisa menuhin permintaan papi karena nek Bani sakit " Ucap Jedan
Sang ayah tersebut hanya menanggapi dengan mengangguk kemudian melanjutkan membuka tab nya
" Papi "
Kini tak ada sahutan ataupun sekedar tatapan dari sang ayah, seakan beliau tau apa yang akan Jedan sampaikan
" Jedan - " Menahan ucapannya, Jedan cukup takut untuk menanyakan hal tersebut
" Jedan boleh sekolah lagi gak? " Ucap Jedan lagi setelah ia memberanikan diri
Meskipun sepertinya akan ditolak, tapi tak masalah kan jika mencoba?
Sang ayah terdiam beberapa saat sebelum ia mengangkat bicara
" Boleh. Tapi yang pasti tidak akan disekolah kamu yang lama dan kamu harus bisa membuat June kuliah dikedokteran " Jawan papiJedan terkejut, ia tak menyangka Sang papi akan mengizinkannya kembali bersekolah, meskipun terdapat syarat
Jedan bimbang, membuat June setuju untuk kuliah dikedokteran sama saja dengan menghancurkan mimpi anak itu. Bagaimana mungkin Jedan bisa egois, membangun mimpinya diatas kehancuran mimpi orang lain? Terlebih lagi orang tersebut adalah sahabat sekaligus saudara tirinya sendiri
Menggigit bibirnya sambil menatap sang ayah, jika ia menolak maka ia tak akan bisa sekolah dan mimpinya akan hancur begitu saja, namun jika ia menerima maka mimpi June lah yang akan hancur
Apakah Jedan boleh egois sekali saja?
Boleh kah?
" Gimana? Kamu setuju? " Tanya papi
Jedan terdiam, kemudian menggelengkan kepalanya. Papi tau anak ini tak akan mau melakukan hal itu
" Yasudah kalau begitu " Ucap lelaki paruh baya itu kemudian beranjak untuk berangkat ke kantornya
KAMU SEDANG MEMBACA
Wisata Masa Depan //nct Dream
Teen FictionCerita ini penyakitnya sudah komplikasi, jadi mohon pengertiannya untuk segera menyiapkan hati dan mental jiwa raga. Tapi Bukankah pelangi muncul setelah hujan badai menerpa? 7 sosok laki-laki remaja yang dipertemukan sang Maha pencipta agar dunia...