Father or Destroyer?

339 24 5
                                    

Hellow... Happy reading

.
.
.

Flashback Marko

Rintikan hujan mulai turun membasahi bumi yang masih pagi, suara tenang dengan bunyi beraturan dari monitor yang menampilkan detak jantung Aeral itu membuat ciri khas rumah sakit semakin ketara.

Marko dan kelima sahabatnya masih senantiasa menanti lelaki seumuran nya yang tengah berbaring itu untuk sadar. Rasa takut untuk kehilangan mulai terasa kembali, trauma setelah kehilangan Jedan membuat mereka lebih kalut, membayangkan Aeral akan pergi meninggalkan mereka begitu saja.

Sepertinya Aeral memang sangat nyaman dengan tidurnya, bahkan setelah hujan reda pun ia masih belum kunjung sadar.

Panggilan telpon memecahkan keheningan di kamar Aeral. Suara yang berasal dari telpon genggam Marko itu berbunyi dengan cukup berisik.

" Halo? " jawab Marko, nomor tak dikenal menghubunginya

" Marko! Tante ngelihat ibu kamu tadi dijegat didepan pintu sama ayah dan kakak kamu " Ucap wanita diseberang panggilan itu, sudah bisa ditebak jika wanita ini adalah tetangga nya

Mendengar hal itu langsung membuat Marko lari secepat mungkin menuju parkiran dan mengegas motornya menuju rumah yang tak begitu jauh dari rumah sakit tersebut.

" Selagi saya masih bisa menahan sabar, cepat serahkan surat rumah ini dan aset aset lainnya! " Tekan ayah Marko

Suara lelaki itu dapat Marko dengar dari depan pintu yang terbuka. Suara yang sangat Marko benci seumur hidup.

" Ibu, serahkan aja asetnya ke kami. Surat suratnya dan semua hal yang ibu simpan selama ini, gak ada juga gunanya ibu menyimpan barang barang itu " Ucap kakak Marko berusaha menengahi agar semuanya dapat selesai dengan damai

" Kasih ke kalian? Terus ibu mau kalian antar ke panti jompo dan Marko kalian telantarkan?! Gak bisa " Tegas ibu, ia tidak boleh terintimidasi oleh mantan suami dan anak nya yang telah meninggalkannya itu

" Gak gitu bu, Marko kami jaga kok. Marko kan adeknya kakak, ibu bisa percayain Marko sama kakak. Ya bu? " Bujuk wanita itu

" Gak bisa! Ibu gak percaya sama kalian "  Tukas ibu lagi kemudian berusaha untuk mengusir orang orang itu

" Aah, padahal sudah dibicarakan baik baik tapi tetap gak mau ya. Maunya main kekerasan ya buk? " Ucap suami kakaknya Marko, ia tampak jengkel

Dengan tanpa aba aba ia mendorong ibu hingga terjatuh, menjambak rambut ibu dan membentak wanita tua itu. Melihat hal tersebut Marko langsung masuk dan mendorong lelaki tersebut.

" Bajingan! Jangan sentuh ibu gue bangsat! Gak cukup kalian ninggalin ibu gue? Sekarang mau ngambil harta yang dia cari pakai jerih payahnya sendiri?! GAK PUNYA OTAK! KELUAR DARI SINI! " Bentak Marko dengan emosi yang sudah diubun ubun

" Dek, ayolah kerja sama. Kamu juga butuh ini nanti. Ya? " Bujuk kakak Marko

" Najis! Siapa adek lo hah! Pergi lo bawa bokap sama suami gak berguna lo ini keluar dari rumah ibu gue " Usir Marko

" MARKO! Jaga ucapan kamu. Saya ini masih bapak kamu " Tegas lelaki paling tua itu

Melihatnya saja Marko sudah tidak sudi, apalagi mengakui lelaki itu adalah ayah nya. Cih, sampai mati pun tak akan sudi

" Banyak basa basi, udah lah langsung aja kita ya " Ucap suami kakaknya Marko itu, ia menyerang Marko dengan tiba-tiba, Marko yang mendapatkan serangan itupun tak bisa mengelak. Ia terjatuh dan langsung ditindih, dibogem berkali kali di area wajah dan perutnya.

Wisata Masa Depan //nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang