Survive

368 21 15
                                    


" Kalau nanti gue pergi, lo harus tetap hidup, ya? Jalanin hidup ini, jangan pernah nyerah. Walaupun berat tapi gue tau lo orang paling kuat di dunia ini. Oke cel? "

Masih dapat chela ingat jelas perkataan sahabatnya itu semalam. Perbincangan ringan yang berujung deeptalk itu rupanya merupakan sebuah tanda.

Pertanda akan kepergian nya, meninggalkan dunia untuk selamanya.

.
.
.

Ditengah malam yang sepi, harapan pupus dan akal yang perlahan menghilang dari pikiran. Seorang remaja laki-laki terduduk diam sambil menatap kebawah, dihadapannya kini sudah terukir tiga nama yang tak lagi dapat menyahut kala di panggil.

Seharian sudah ia duduk termenung di tempat itu, tempat peristirahatan terakhir para sahabatnya.

Chela suka dengan jargon sahabat sehidup semati. Tapi mana boleh mati semudah ini!

dalam hitungan detik, tepat didepan matanya sebuah mobil menabrak tepat pada motor yang dikendarai oleh sang sahabat.

Mengapa?

Mengapa tidak dirinya saja yang ditabrak? Mengapa harus kedua sahabatnya? mana bisa Chela hidup seperti ini. Dibayang bayangi oleh kematian mereka, kejadian seumur hidup yang tak akan pernah ia lupakan. Kejadian naas yang merengut kedua sahabat nya.

" Cih "

Chela mendecih, tersenyum lalu tertawa. Bukankah dunia sedang bermain main dengan hidupnya saat ini?

Perlahan tawa itu semakin keras, tawa yang kemudian bercampur dengan teriakan dan tangisan.

Chela yang tadinya duduk kini sudah tersungkur, bersujud dan berteriak. Ia sudah gila

" MANA ADIL! MANA BOLEH KALIAN NINGGALIN GUE SENDIRIAN! "

" MANA ADA SAHABAT YANG NINGGALIN SAHABATNYA SENDIRIAN!! KALIAN JAHAT! SEMUANYA PERGI
NINGGALIN GUE! "

" Gue gak kuat, bawa gue " Pupusnya

" Bawa gue dan " Perlahan air mata yang tadinya sudah kering itu kembali turun

" Bawa gue jun " Ucap nya lirih

Ia menatap pada nisan di sebelah kanannya, bergeser kemudian bersujud dan menangis menjadi jadi

" Jwi, bawa gue bareng lo jwi "

" Lo bilang lo gak akan pernah ninggalin gue, lo bilang mau kuliah bareng. Ayo jwi, bangun. Lo mau kuliah di jurusan apa jwi? Gue ikut lo, tolong bangun jwi "

" Jwi ayah lo belum sadar sampai sekarang jwi, kak Hayden udah ngurung diri dari tadi siang. Lo belum tinggal bareng ibu lo. Bangun jwi, please jangan tinggalin gue kayak gini "

" JWIDAN AKSARA BANGUN BANGSAT! ANJING! LO BILANG MAU BARENG TERUS SAMA GUE, BAWA GUE BANGSAT! JANGAN TINGGALIN GUE! "

" ANJIING!!! "

" Kenapa gak gue! KENAPA GAK GUE AJA YANG LO AMBIL! KENAPA GUE LO BIARIN SENDIRIAN! " teriak Chela tak terima dengan takdir hidup nya

Chela tak kuasa lagi, ia kembali terduduk dan termenung. Beberapa saat kemudian ia kembali berujar, suasana kembali mereda dan cukup tenang

" Lo pasti udah seneng kan Jun ketemu sama Jedan. Jedan juga pasti udah seneng ketemu sama June kan? Bahagia ya kalian disana, gue lo pada biarin gila disini " Ucapnya tak terima

" Sekarang gue harus gimana? Marko belum sadar sampai sekarang, Aeral juga masih belum sadarkan diri, Raka udah sampai ke stadium akhir. Lo pada pasti mau ngambil mereka kan? Apa gak bisa tinggalin mereka buat hidup sama gue? "

Wisata Masa Depan //nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang