Part 34__Prem dan Kebahagiaannya

77 38 352
                                    

Assalamualaikum, hai 🤗

Aku kembali dengan cerita ini😭

Selamat membaca:)

##

Setelah menuruni beberapa anak tangga, kedua orang yang mencintai itu telah sampai di restoran. Mereka memilih untuk duduk dimeja 2 kursi, dekat jendela.

"Kau ingin pesan apa?" tanya Prem.

"Aku akan melihat buku menunya, kau tidak melihat buku menu?" Prem menyadari kesalahannya, ia sangat gugup bersama Shagun hingga menanyakan pesanan tanpa melihat buku menu, untung saja Shagun mengingatkan. 'Salah tingkah membuat orang menjadi malu saja, astaga Prem, memalukan.' batin pria itu.

"Maaf, aku gugup karena makan bersama orang secantik dirimu." Shagun tersentak mendengarnya, tetapi ia juga bahagia. Berbeda dengan Prem, ia tidak bisa berekspresi; bahagia atau malu?

"Maaf, aku benar-benar gugup." Prem mengatakannya seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Tidak masalah, tenang saja. Sebenarnya, aku juga gugup makan bersama pria tampan seperti dirimu." balas Shagun.

"Aku akan memesan kue vanilla sebagai penutup, dan pizza sebagai makanan utama." ucap Prem pada pelayan yang baru saja dia panggil.

"Aku pesan jus jeruk, dan salad buah." Pelayan mulai menyatat pesanan mereka dan pergi.

"Kenapa kau tidak memesan makan berat?"

"Prem, kau ingin aku menjadi gemuk?"

Terlihat Prem mulai cengengesan, dan menggeleng. "Tidak, aku lupa kau juga gadis yang suka diet. Seperti mama dan kakak ipar, walaupun sedang hamil dia tetap diet."

"Orang hamil boleh diet?"

"Tidak tahu, tapi kami membohongi kakak ipar soal dietnya." jawab Prem.

Shagun menggeleng tak percaya sembari tertawa manis, "Saat istrimu hamil nanti, apa kau akan membohongi dia soal diet juga?"

Prem mengedikkan bahunya, "Aku tidak tahu, karena aku belum menikah."

Banyak obrolan yang mereka lakukan, hingga pesanan mereka datang. Tetapi pesanan itu dibiarkan selama 2 menit, karena Shagun terus mengajak Prem mengobrol.

"Shagun makan saladmu, atau akan ada serangga yang memakannya." ujar Prem.

"Ini aku mulai memakannya, selamat makan."

Selama makan tak ada obrolan yang terjadi, mereka fokus pada makannya. Hingga Shagun telah menghabiskan saladnya, tentu saja Prem tak akan menghabiskan pizza itu terlebih dahulu.

Pizza yang Prem pesan, lumayan besar. Maka dari itu, ia memilih memakan kue vanillanya.

"Prem, habiskan pizzamu" tegur Shagun.

"Aku tidak mungkin menghabiskan pizza sebesar itu langsung, aku akan membawanya kepesta Deepak nanti."

Shagun hanya mengangguk, dia memilih meminum jus jeruknya. Dan menatap Prem yang asik makan, Prem yang ditatap menjadi salah tingkah.

"Shagun jangan menatapku, apa kau mau kue ini?"

"Tidak, aku suka menatap orang yang sedang makan." jawab santai Shagun.

"Jika begitu, cicip kue ini. Agar kau tidak mengeluarkan liurmu, karena ingin. Cepat buka mulutmu, aku suapi."

"Aku tidak akan menolak, sebenarnya aku juga ingin." sejujurnya ia sudah kenyang, tetapi karena Prem yang menyuapi, ia langsung setuju.

CONFUSING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang