Part 28__Kecerdasan Dev

82 31 276
                                    

Assalamualaikum, hai 🤗

Semoga kalian suka part ini 😊

Jangan lupa Vote dan Komentar 😊

Maaf kalo ada typo d.l.l

Selamat membaca:)

##

Mumbai, India

Setelah kepergian keluarganya, Aditi kini benar-benar menjaga jaraknya dari sang kekasih, karena dia tahu ucapan Dev tak pernah main-main.

"Sayang, kenapa kau menjauh dari kekasihmu ini?" tanya Vivek yang sadar, bahwa Aditi menjauhi dirinya. "Kau tak dengar apa yang kak Dev katakan?"

"Itu hanya ancaman, kau tak perlu takut."

"Kau tak mengenal kak Dev, dia tak pernah mengingkari kata katanya." Aditi langsung meninggalkan Vivek, dan bergabung dengan teman-temannya.

Setelah bergabung dengan yang lain, Aditi mengedarkan pandangannya, hingga dia melihat seorang pria tampan yang berjalan mendekat. "Hei, coba lihat pria itu. Dia sangat tampan, benar bukan?"

"Hei, dasar. Dia kakak ku, lagipula kau sudah memiliki kekasih, masih saja melihat pria lain. Dasar, kak Ruhaan wanita." ejek Meher.

"APA!!KAKAKMU?!"

Kaget mereka kompak, Meher hanya bisa menutup telinganya.

"Iya, kenapa?, kalian tak percaya?" mereka semua kompak mengangguk. "Akan aku buktikan, coba lihat. KAKAK CEPAT KEMARI." panggil Meher, untuk membuktikan pada mereka semua. "Iya?"

"Kak, mereka semua tak ada yang percaya padaku, kalau kau adalah kakakku." adu Meher. "Karena kau tak mengenalkan aku pada mereka." ucap singkat Vikram.

"Benar sekali, dia tak mengenalkan dirimu pada kami, jadi bagaimana kami bisa tahu." ucap Chinki-saudara kembar Minki, sekaligus sahabat mereka.

"Aditi bukan?, adik calon kakak iparku." tebak Vikram sambil menunjuk Aditi. "Benar, aku Aditi adik Dev.......tembok datar." ucap Aditi memelankan suaranya, diakhir kalimat.

"Kau mengatakan sesuatu?" Vikram menanyakan itu hanya untuk memastikan, tetapi Aditi langsung menggelengkan kepalanya cepat.

drtt....drtt....

Ponsel Aditi berdering, saat mereka mulai masuk kedalam bandara. "Tunggu sebentar, ada yang menelpon diriku." setelah melihat nama penelponnya, Aditi langsung mengangkat panggilan itu.

"Halo, ada apa kak Dev?"

"Halo, aku sudah bilang bukan. Bahwa aku sangat berpengaruh di manapun itu."

"Iyaa, lalu?"

"Kenapa kau mengejekku tembok datar, kau pikir dengan berbisik aku tak bisa mendengar suaramu?"

"Haa? b-bagaimana k-kau tahu?" jawab Aditi gelagapan.

"Disalah satu benda milikmu, telah aku pasang mic kecil. Kau tak akan bisa menemukannya, jadi jangan mencarinya. Sampai jumpa."

tut...tut....

Kini Aditi hanya bisa mengedipkan matanya, dia masih syok dengan kecerdasan Dev. 'Bagimana bisa kakak berpikir menaruh mic didalam barangku?, dan aku tak tahu itu.' batin Aditi yang masih syok.

CONFUSING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang