Part 37__Club

83 39 245
                                    

Assalamualaikum, hai 🤗

Semoga kalian suka 😊

Maaf kalo ada typo d.l.l

Selamat membaca:)

##

"VEERA!!"

Menyadari kesalahannya tadi, Veera mendadak mati kutu. Dia hanya memejamkan matanya, dan menyesali kecemburuannya yang berlebih.

"Veera, kenapa kau menyiram kami?!" bentak Ruhaan.

"Ruhaan, jangan membentak kakakku." balas Khabir. "Aku akan mengganti bajumu, tapi jangan pernah membentak kakakku."

Ruhaan menatap Khabir dengan tatapan tajam, dan tatapan ini pertama kali Khabir dapat dari sahabatnya. "Aku membentaknya, karena dia menyiram Meera. Apa maksudnya menyiram adiknya sendiri?! Jika masalah terkena bajuku ini, aku tidak masalah. Tapi alasannya, dia menyiram adiknya sendiri?!"

Khabir terdiam, kali ini sahabatnya benar. Apa alasan kakak tertuanya menyiram adiknya sendiri, dihadapan banyak orang. Kini Khabir ikut menatap Veera dengan wajah penuh tanda tanya.

"Nak, kenapa kau menyiram Meera dan Ruhaan?" Nandini segera memberikan Meera selendang yang ada di tasnya.

Veera mulai mengeluarkan air matanya, dia juga berjalan mendekat kearah Meera. Saat dia akan memeluk Meera, wanita itu terlebih dahulu mengelak. "Kau baru saja menyiramku, sekarang kau akan memelukku?" ucapnya dingin.

"Maafkan aku Meera, kau salah paham. Aku tidak bermaksud menyiram dirimu, tanpa sengaja aku menginjak tali sepatuku, dan itu menyebabkan minumanku menyiram kalian." tak ada cara lain selain berbohong, itu yang Veera lakukan. Setelah mengatakan itu, rasa bersalah muncul dalam perasaan Veera.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud Meera. Maaf, Meera." Veera mengatupkan kedua tangannya, meminta maaf.

Meera yang melihat itu, segera memeluk sang kakak. "Aku memaafkanmu, aku tahu kau tidak akan menyiramku dengan sengaja."

Dengan kaku Veera tersenyum, dan dengan terpaksa dia juga mengangguk. Nandini dan Sameer tersenyum lega melihat itu, bahkan semua orang. Simran mulai bangkit, dia memegang kedua bahu Meera dari samping. "Nak, ganti pakaianmu, apa kau akan pergi dengan pakaian yang basah seperti ini?"

Meera tersenyum dan menggeleng, Simran yang melihat itu; ikut tersenyum. "Ganti pakaianmu, kenakan saja milik Alia atau Shagun."

"Milikku saja Mom, aku baru membeli pakaian dengan ukuran yang salah, mungkin itu akan cocok untuk kak Meera." Shagun langsung mengajak Meera kekamarnya.

"Ruhaan, ganti juga pakaianmu, pakai saja milik Dev seperti biasanya." Raj tahu betul, bahwa Ruhaan sering memakai pakaian Dev. Alasannya; milik kak Dev lebih keren.

---

Keduanya sudah berkumpul dengan yang lain, dan dengan pakaian yang berbeda.

"Kalian sudah siap? Cepat berangkatlah." ucap Khabir saat melihat kehadiran kedua pasangan kekasih itu.

"Aku sudah ada disini, artinya aku sudah siap. Pakai tanya," Ruhaan memutar matanya malas, dan menjawab ucapan Khabir dengan judes.

Khabir bergidik ngeri, saat mendengar kejudesan Ruhaan. "Sangat judes, seperti ibu ibu."

Ruhaan menatapnya tajam, saat akan membuka suaranya, Veera terlebih dahulu menariknya. "Ruhaan ayo kita berfoto," ajak gadis itu.

Ruhaan mengangguk dan menarik Meera yang akan memakan camilan kesampingnya, tanpa sepengetahuan Veera. Saat selesai berfoto, Veera dengan senyum riang akan melihat hasilnya. Detik selanjutnya, senyum itu hilang saat melihat ada Meera disisi lain Ruhaan.

CONFUSING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang