Part 54__Ulang Tahun

81 19 205
                                    

Assalamualaikum, hai 🤗

Maaf kalo ada typo d.l.l

Selamat membaca:)

##

Di rumah Meera, lebih tepatnya di kamar yang ia tempati sekarang.

"Happy birthday... happy birthday... happy birthday to me..."

Meera menyanyikan lagu untuk dirinya sendiri, sambil menatap foto ulang tahunnya beberapa tahun lalu. Tanpa sadar air matanya menetes, senyuman getir yang bisa ia tunjukkan.

"Tidak ada Papi, tidak ada ulang tahun." selepas mengatakan itu, Meera menarik selimutnya. Tapi urung, karena seseorang mengetuk jendela. Meera sudah bisa menebak siapa dia.

"Kenapa Ruhaan kesini? Semalam ini?" Meera membuka lagi selimutnya dan berjalan ke jendela.

Saat ia singkirkan gorden, senyumnya muncul. Ruhaan berdiri dengan senyum manis, sebuah kue ditangan kirinya dan kado ditangan kanannya.

Ceklek!

"Happy birthday, my girl." sambut Ruhaan memeluk erat Meera.

"Terimakasih, Ruh. Aku mencintaimu," Meera mencium pipi Ruhaan, baru ia mengajak masuk. Setelahnya Meera menutup jendela sambil bertanya, "Kenapa lewat jendela?"

"Sudah malam, tak ingin mengganggu." Ruhaan duduk di sofa abu-abu, diikuti Meera.

"Ini untukmu," ia menyerahkan kedua barang dari tangannya ke Meera.

"Boleh aku buka kadonya?" Ruhaan mengangguk saja.

Meera tersenyum bahagia melihat isi kadonya. "Terimakasih, Ruh! Aku senang sekali, bagaimana kau tahu aku cari ini?!"

"Aku cintamu, aku pasti tahu."

Meera kembali terkekeh, "Manisnya."

"Pegang kuenya, aku akan memfoto dirimu." Ruhaan memerintahkan itu, membuat Meera ternganga hebat.

"Kau---kesambet, ya?! Bagaimana bisa peka?!"

Kini Ruhaan ikut ternganga, walaupun tak berlangsung lama. Di detik selanjutnya ia tertawa sambil menutup mulut, "Aku ini memang peka." sombongnya.

"Halah! Cepat foto," Meera mulai bergaya, dan Ruhaan mengarahkan kamera ponsel.

Cekrek!

Meera menaruh barang-barang, dan menadahkan tangan meminta hasil jepretan Ruhaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meera menaruh barang-barang, dan menadahkan tangan meminta hasil jepretan Ruhaan.

"Bagus hasilnya, aku ini sangat profesional." ucap Ruhaan sambil menyerahkan ponselnya.

Meera sendiri sibuk menatap hasil jepretan Ruhaan, "Benar, bagus semuanya."

Ruhaan memandang Meera yang sedang melihat hasil fotonya, tiba-tiba dia menyunggingkan senyum secara otomatis. 'Maaf, maaf... tapi tenang, sebentar lagi semuanya baik-baik saja.'

CONFUSING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang