Part 40__Patah Hati

76 26 306
                                    

Assalamualaikum, hai 🤗

Jangan lupa Vote+Komen🤗

Maaf kalo ada typo d.l.l

Selamat membaca:)

##

"Kalian?!"

Kedua kekasih itu saling memandang, didepan mereka sudah berdiri Dev dan Alia yang sama sama menatap mereka datar.

"Kalian memiliki hubungan?" Alia mulai mendekati Ruhaan dan Meera.

Mereka saling memandang, Ruhaan memberikan isyarat dengan mengangguk. "Iya kak, kami sepasang kekasih yang saling mencintai." ucap Meera tegas.

Kini Dev dan Alia-lah yang saling memandang, "Aku sudah menduganya, kenapa kalian tak membicarakan ini sebelumnya?!" sarkas Dev.

"Bagaimana kami bisa membicarakan hal ini, jika Daddy terus memaksa tanpa memberikanku kesempatan untuk berbicara. Kakak juga tak membantuku, kakak hanya memperingatkan-ku." Ruhaan mengeluarkan semua unek-uneknya.

Dev menatap Ruhaan tajam, "Aku sudah memperingatkan dirimu, seharusnya kau peka; dan memberitahu semua kebenarannya."

"Aku sudah bilang bukan?! Daddy tak memberikan aku kesempatan bicara!! Kakak juga disana; apa kau tak mendengarnya?!" balas Ruhaan.

"Daddy tak memberikan kau kesempatan bicara dirumah, bukan berarti disini juga. Kau harus mengatakan itu semua saat Daddy bilang akan melamar putri keluarga ini untukmu. Kau juga menjawab 'Tidak' disaat Daddy bertanya; apa kau akan menolaknya?!" Dev berbicara panjang lebar dengan gemas, ingin sekali mencabik-cabik wajah sang adik.

"Aku mengira wanita yang Daddy bicarakan itu Meera, bukan Veera. Kau harusnya mengerti diposisiku sekarang," Ruhaan mengatakannya dengan tak kalah gemasnya.

"Kau—"

"SUDAH HENTIKAN." Alia kini berdiri ditengah-tengah antara dua saudara itu, teriakannya berhasil membuat kedua pria itu terhenti.

"Kalian diam, sekarang aku akan bicara." Alia memperingatkan keduanya, dia beralih menghadap Ruhaan.

"Ruhaan kau salah, kenapa kau salah? Ada beberapa penyebabnya. Pertama; seharusnya kau bicara tentang hubungan kalian sejak awal dan sekarang semuanya sudah terlambat, kami juga tak tahu seberapa jauhnya hubungan kalian."

"Kedua; kau juga tak seharusnya langsung setuju tanpa mengetahui siapa gadis yang akan dijodohkan, sebelum kau menjawab Daddy. Saat itu seharusnya kau bertanya; siapa diantara mereka yang akan dijodohkan denganmu?!"

Setelah itu, Alia memutar tubuhnya menghadap Dev. "Kau juga salah, seharusnya kau menanyakan pada adikmu; apa dia memiliki kekasih untuk hubungan yang serius, bukan untuk dipermainkan. Kau malah diam, dan seolah tak perduli."

Alia lanjut mengomel, "Dengar Dev, bagaimanapun juga; Ruhaan tetap adikmu, jika dia bisa berubah menjadi nakal, dia juga bisa berubah menjadi lebih baik."

"Sekarang juga, kalian harus saling meminta maaf." putus Alia.

Kedua pria tampan itu saling menatap, di detik selanjutnya secara bersamaan mereka mengulurkan tangannya. Dan meminta maaf secara bersamaan juga, secara tidak sengaja.

"Maaf."
"Maaf."

"Ini lebih baik, sekarang pikirkanlah solusinya." ucap Alia.

"Kabur."

Ruhaan mengatakannya bersamaan dengan Meera. "Hanya itu jalan satu-satunya kak, tidak ada lain." lanjut Meera.

Ruhaan menatap Meera, "Itu bukan satu satunya, ada satu cara lagi."

CONFUSING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang