Part 55__Caper ke Camer

86 18 209
                                    

Assalamualaikum, hai 🤗

Maaf kalo ada typo d.l.l

Selamat membaca:)

##

Sebuah pesta ulangtahun tanpa tema, sudah dibuatkan oleh Sameer. Para tamu hanya keluarga, juga sahabat Meera. Ada Vilas yang menyapa semuanya, terutama anggota keluarga Agarwal.

Arjun menunduk malu, kakaknya itu sok kenal, sok dekat sekali. Ia berharap tidak ada yang risih dengan tingkahnya, terutama Sameer.

"Hai paman, merah itu cocok denganmu. Kau terlihat muda." Vilas memuji penampilan Sameer, pria tua itu mengangguk saja.

"Kau tahu, paman? Merah warna favoritku, sama seperti Meera. Aku itu sahabat anakmu paman, apalagi Veera. Dia sering curhat denganku," Sameer hanya mengangguk, ia tak bisa berekspresi.

"Aku dengar kau sangat suka warna putih, ini aku---"

"Aku suka biru, Nandini yang suka putih." Vilas menjadi kikuk sendiri, untung ia bisa mengalihkan dengan baik.

"O-oh ya, m-maksudnya bibi. Aku sampai lupa," ia tertawa dibuat-buat, tapi itu berhasil membuat Sameer tersenyum.

Ananya yang sejak tadi mengamati tingkah Vilas, ikut malu. "Jun, culik deh Kak Vilas. Malu, Jun, malu."

"Tau, Nya. Rasanya pengen hilang dari muka bumi," Arjun sengaja membenturkan kepalanya di pundak Ananya.

Merasa kasian, Ananya menepuk-nepuk kepala Arjun. "Mau ke alam sebelah gak?"

Arjun menjauhkan kepalanya, menatap tajam Ananya. "Ngaco, kasian Neha."

"Eh, taunya Neha belum move on dari Khabir." Ananya sengaja mengejek Arjun, karena menurutnya pria itu sangat menjengkelkan.

"Enak aja! Mereka udah baikan ya!"

"Awalnya baikan, lama-lama balikan."

"Si bangsat!"

"Diem deh! Liat itu capernya Kak Vilas," celetuk Alishka menikmati drama Vilas.

"Liat aja, malu gue."

Kembali ke Vilas, pria itu masih berusaha mendekati Sameer bagaimanapun caranya. Padahal dia sudah menampakkan wajah risih.

'Anak siapa ini?! Sok dekat sekali. Vikhu-nya Aby, mana lagi?' batin Sameer sebelum ditanyai Vilas lagi.

"Paman, katakan kau suka apa?"

"Aku suka memukul," Vilas ternganga, tapi ia berusaha sesantai mungkin.

"Wow! Suka gulat?"

"Suka, apalagi bagian membanting."

"Bisa mengajari tidak? Aku ingin bisa bergulat, keren sekali." Sameer nampak tertarik dengan pembahasan Vilas.

"Kau suka gulat?"

Vilas mengangguk, "Sangat, tapi orangtuaku tidak memberi izin." katanya dengan wajah yang dibuat sesedih mungkin.

"Kenapa? Olahraga itu penting, bisa membuat badan sehat dan kekar. Seperti ini," Sameer mengangkat kedua tangannya, memamerkan ototnya yang tertutup kurta. "Ck, kurta-nya mengganggu."

"Tidak paman, ototnya terlihat kok. Besar sekali," Vilas menyentuh lengan Sameer hati-hati.

"Jelas, aku rajin olahraga. Coba tunjukkan ototmu," Vilas langsung memamerkan ototnya.

CONFUSING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang