Part 52__Sat-Set!

89 19 292
                                    

Assalamualaikum, hai 🤗

Maaf kalo ada typo

Selamat membaca:)

##

Vilas membuka matanya secara perlahan, hal yang pertama ia lihat adalah Dokter cantik yang tertawa melihatnya. Baru ia menyadari satu hal, "Kapan aku tidur disini?"

Veera tertawa kencang, "Kau pingsan, payah!"

Wajah Vilas cemberut, duduk dan menatap datar Veera."Tidak mungkin! Memangnya kau punya buktinya?"

Merasa di tantang, Veera berkacak. "Kau salah menantang, lihat ini."

Ponsel Veera diambil oleh Vilas, dan memulai menonton video yang ada. Betapa terkejutnya Vilas melihat tubuhnya yang tengkurap dilantai. Buru-buru dia mematikan videonya.

"Jangan menyebarkan, bisa gagal kece selamanya." cicit Vilas, lagi-lagi itu membuat Veera tertawa cekikikan.

"Tidak, tapi semuanya tidak gratis. Kau harus menyuapku," ucap Veera.

"Suap apa? Uang? Mau berapa?" Vilas mengeluarkan dompetnya.

"Tidak, aku tidak suka suap uang." tolak Veera yang kemudian duduk disamping Vilas.

"Aku dengar, kau pemilik kafe?"

"Iya, kenapa?"

Veera menjentikkan jarinya, "Traktir aku sepuasnya, maka videomu aman."

"Baiklah, kapan?" Vilas mulai merapikan pakaiannya.

"Sekarang, kebetulan jam makan siangku sudah tiba."

"Baiklah. Aku akan mengantarmu ke ruanganmu, menaruh jas putihmu." tunjuknya pada jas yang Veera pakai.

"Tidak usah, aku biasa memakai ini kemana-mana."

Vilas manggut-manggut, "Yasudah, ayo!"

---

Veera tercengang saat mereka sudah ada didepan kafe Vilas. Dirinya menoleh kearah sang pemilik, "Kau tidak bercanda?"

"Tidak, kenapa?"

"Ini kafe favoritku, aku selalu kesini untuk menenangkan diri." Veera tampak girang.

"Benarkah? Kau tidak bohong hanya karena ingin makan gratis 'kan?"

Veera melongo, setelahnya ia memukul pundak Vilas. "Tidak lah, untuk apa berbohong?"

"Karena ingin makan gratis... mungkin," jawab Vilas acuh.

"Tak perlu berbohong untuk itu, aku tinggal menunjukkan video tadi; kau pasti akan memberikan semua menunya." Veera berjalan duluan, tinggallah Vilas sendirian.

"Jangankan menu, saham pun akan aku berikan." ucap Vilas menatap Veera yang mulai menjauh, dengan senyuman manis.

---

Didalam, Veera menyapa salah satu pelayan yang sudah akrab dengan dirinya. "Hai, Simmi. Apa kabar?"

Pelayan bernama Simmi tersenyum, "Baik, kau?"

CONFUSING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang