Assalamualaikum, hai 🤗
Maafkan kalo ada typo d.l.l
Selamat membaca:)
##
Ditempat mempelai pria Veera, seakan sedang membangun salon saja. Ananya selaku menantu kesayangan, mendatangkan banyak orang juga alat untuk memanjakan diri. Seperti sekarang, Vilas kini berbaring seperti mayat dengan wajah yang memakai masker, juga mentimun di matanya.
Sang suami sendiri, duduk pasrah disebuah kursi, diatas kepalanya terdapat benda mirip mangkuk. Karena kepo sekaligus bosan, Arjun seringkali melihat apa benda itu. Membuat pekerja salon jengkel.
"Pak, bisa diam tidak?" tegurnya kesal.
Arjun justru mencabik, saat hendak mengadu ke sang istri. Malah mendapat amukan.
"Jun, lu diem. Nikmati, ini buat nenangin diri." Ananya mendengus, dia sendiri sedang melakukan manicure-pedicure.
"Nona, warna apa cat kukunya?"
"Putih atau gold, itu cocok untuk pakaianku nantinya."
Abyankar dan Ayesha tak melarang, mereka justru mendukung penuh keputusan Ananya. Jika tidak begitu, Vilas akan fokus mencari ide untuk menu barunya, bukannya fokus pada pernikahan.
---
Di meja makan keluarga Malhotra, seluruh mata menuju pada Ruhaan. Pria ini sampai salah tingkah, berujung makanannya yang tak habis-habis padahal sudah lebih dari sejam.
"Kenapa menatapku sih? Makanannya jadi tak habis-habis," gerutu Ruhaan kesal.
"Kenapa kau tampak sangat semangat kala pernikahan diputuskan di tanggal 22?"
Terlihat Ruhaan yang nampak bosan, "Mom, setiap kita berkumpul, Mommy selalu tanya ini. Ruhaan kan sudah jawab, Ruhaan ingin segera membawa pulang anak dan istri Ruhaan."
"Tidak ada pesta bujang?"
Ruhaan menggaruk kepalanya, dari raut wajah nampak berat ia menjawabnya. "Tidak..." lesunya.
Mendengar ini, Raj justru curiga."Kau tidak sedang merencanakan sesuatu'kan?"
"Sedang merencanakan," Ruhaan menjawab kesal.
"Apa?"
"Masa depan!"
Raj nampak menghembuskan nafasnya, "Jika kau tak merencanakan ini, Daddy akan membuangmu."
"Jahat kali!"
Sejal justru tertawa bahagia, "Sejal bantu kalo itu, Paman."
Saat akan menyendok makanannya lagi, Ruhaan teringat sesuatu. "Eum, Dad, Mom... bukannya besok tanggal 19, ya?"
"Iya, kenapa?"
"Sejal... itukan tanggal---" Ruhaan menggantung ucapannya saat melihat raut sepupunya.
"Kematian adikku, ayah Sejal juga ibunya." sahut Raj yang menghapus air matanya.
Sejal dengan tegar mengangguk, juga menghapus air mata yang mulai menetes itu, "Lakukan doa secara pribadi saja, hanya kita-kita. Jangan membuat suasana bahagia ini menjadi sedih, nanti Daddy sama Mommy malah marah di sana. Pasti dia tak suka melihat hari bahagia keponakannya terganggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
CONFUSING LOVE
RandomBagaimana perasaanmu saat tau kekasihmu adalah calon suami kakakmu? hancur tentu. _Meera Agarwal_ Calon suamiku itu kekasih adikku, walaupun pernikahan ini perjodohan tetap saja aku menyukainya. _Veera Agarwal_ Bagaimana perasaanmu saat kau akan men...