Part 46__Hasil

65 19 205
                                    

Assalamualaikum, hai 🤗

Maaf kalo ada typo d.l.l

Selamat membaca:)

##

Tampak kamar tamu yang dipenuhi oleh seluruh anggota keluarga, mereka menunggu kesadaran Meera. Setelah diperiksa beberapa saat lalu.

Meera terlihat mulai membuka matanya, Veera yang menyadari hal itu langsung menghampirinya dan duduk di kasur sampingnya.  "Minumlah ini Meera." ucapnya dengan menyerahkan segelas air.

Selama Meera meneguk airnya, ia tampak mengernyit bingung saat melihat ekspresi wajah keluarganya yang tak bisa di deskripsikan lagi, dan terakhir pandangannya jatuh pada cintanya, Ruhaan.

Ekspresi wajah Ruhaan sangat berbeda drastis dengan ekspresi keluarganya, ia tampak terharu seakan tak percaya, dan tampak bahagia. Tetapi, juga tampak rasa kecewa yang sangat dalam.

"Jadi siapa?" tanya Sameer saat Meera sudah menghabiskan airnya.

"Siapa?" bingung Meera.

"Siapa ayah dari kandunganmu, Meera?"

Deg!

"K-kandungan?" Meera kini menatap dan memegangi perut ratanya.

Sameer mengepalkan tangannya kuat, tepat saat itu Nandini menaruh tangannya diatas tangan suaminya. "Siapa ayah kandunganmu nak? Ayah janinmu," ulang Nandini yang masih terdengar lembut.

Roop ikut duduk disamping Meera, ia menyentuh pundaknya lembut, "Kak Meera, kau hamil."

Flashback on

Setelah Meera dibawa kedalam kamar, Sameer memerintahkan Dev dan Khabir meminta para tamu pergi. Didalam sudah ada dua Dokter yang menangani. Sementara diluar kamar, Ruhaan dan yang lain nampak gelisah.

Kabir dan Veera langsung melakukan tugasnya, di sini Kabir adalah senior Veera, tampak ia yang memimpin untuk melakukan pemeriksaan.

Sejauh ini masih aman, hingga Kabir terpaku. Dia terdiam tanpa melakukan apapun, terus menerus ia meneguk ludahnya. Mengusap area bibirnya, naik kearah pelipis.

"Tidak, tidak." ucap Kabir gemetar.

Veera mengernyit, "Kenapa?"

Tidak mendapatkan jawabannya, Veera mengguncang tubuh Kabir, hingga pria ini terkesiap.

"Hah?"

"Kenapa? Ada apa?"

"Kita harus melakukan tes darah, aku tidak tahu ini benar atau tidak." Veera semakin dibuat bingung, ia kembali bertanya.

"Tes darah? Untuk apa?"

Kabir kembali terdiam, "Katakan Kabir?!" bentak Veera emosi.

"MEERA HAMIL!!"

Deg!

Veera menggeleng, ia menggeleng menolak kenyataan ini. "Tidak, tidak. Kau pasti salah!!"

CONFUSING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang