BAB 15 : PEDAGANG DADAKAN

6 1 2
                                    

   Hampir sepanjang Era ke 4, Sea Serpent atau Ular Laut sering sekali muncul di Teluk Topal dan menyerang kapal-kapal yang melintas disana.

Seperti halnya yang terjadi pada kapal yang ditumpangi Katja Bellina dan Erik Altan kali ini, sehingga mereka benar-benar dalam ancaman yang nyata.

Demi masa, sebenarnya Sea Serpent itu hanya mengerjakan hal yang sia-sia. Ia mungkin sangat besar dan menyeramkan, namun Katja merupakan seorang Cahaya Auri-El dan dia dapat menembakan panas matahari pada setiap musuh-musuhnya.

Akan tetapi pada saat ini Sea Serpent mempunyai seorang rekan Maormer yang kuat dan dapat mengendalikan air. Sehingga Maormer itu menunjukkan rupanya dihadapan para kru kapal Akirava, dan dia benar-benar percaya diri akan kekuatannya.

Alasan dia menganggu kapal tersebut tak lain hanya ingin mencari Glenvus Yamada, demi mengabarkan bahwa rumahnya telah dihancurkan oleh pasukan Maormer yang ganas.

Mendengar hal itu Glenvus terdiam menatapnya, karena ia tidak langsung percaya dengan apa yang Maormer itu katakan.

Lalu sebuah anak panah menancap pada tubuh Sea Serpent, maka mahluk besar itupun mengamuk dan mulai masuk kedalam lautan untuk kemudian naik menghantam kapal Akirava.

Disana Katja mulai mengubah kembali tubuhnya menjadi sosok bidadari bersayap, dan berusaha untuk terbang ke atas menyelamatkan diri dan suaminya.

Namun sayang sayapnya patah sebelah, sehingga ia tak dapat terbang sebebas dahulu. Jadi hanya satu yang dapat dilakukan Katja saat itu, yakni bertarung habis-habisan melawan Sea Serpent dan Maormer yang mengendalikannya.

Seketika itu juga, kapal Akirava hancur berkeping-keping dihantam kuatnya tubuh Sea Serpent yang marah. Lalu seluruh awak kapal mulai tercebur kedalam laut dan sebagian lainnya dimakan oleh para hiu yang telah siap menunggu makan siangnya.

Disaat itu Glenvus masih selamat, dengan berpegangan pada tubuh besar Mafre yang sedang berenang ke arah tiang kapal yang mengambang. Sementara Kapten Akirava sendiri dapat bernafas didalam air, dan ia mendapati Bystro kuda milik Erik telah tenggelam ke dasar lautan.

Sementara itu Katja dengan seluruh kekuatannya mulai menaiki Sea Serpent dengan cakar di tangannya. Erik juga tidak tinggal diam, ia berusaha menaiki mahkluk besar tersebut dengan bantuan sebuah kapak berkait.

Maormer itupun kesal dan dia memerintahkan tunggangannya ini untuk masuk kembali kedalam laut dan mulai berenang dengan cepat agar Erik dan Katja terlepas oleh tekanan air yang kuat.

Seketika Sea Serpent itu berenang ke lautan yang cukup dalam, menyebabkan Katja dan Erik tak dapat menahan tekanan air yang menghantam tubuh mereka lebih lama.

Disaat itu Erik mulai kehilangan kekuatan tangannya, dan dia akhirnya terlepas dan jatuh ke dasar laut.

Menyadari suaminya terlepas dari tubuh Sea Serpent, Katja memutuskan untuk berenang dan menyelamatkannya.

Namun Maormer tadi langsung saja menyerang Katja dengan sihir air, dan membentuk sebuah pusaran didasar laut yang membuat Sang Cahaya Auri-El berputar-putar disana.

Si Maormer itu menertawakannya dan dia mulai memanggil para hiu tadi untuk datang dan meminta mereka memangsa Katja.

Di kondisi menegangkan itu, Permata Merah dan Biru mulai bereaksi dengan memunculkan kekuatannya.

Secara mendadak pusaran air itu menghilang karena diserap oleh Permata Merah, dan hiu-hiu yang ingin menyerang Katja secara spontan berbalik arah dan mulai menjauh; hal ini merupakan efek dari Permata Biru.

Snow Blood : Pray For The DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang