7 Evening Star 202, 4E
(Sore hari)Suasana laut kali ini begitu tenang dan damai. Tak ada gangguan dari makhluk-makhluk penunggu lautan maupun badai besar yang menahan perjalanan mereka.
Sejauh inilah Katja dan Erik melintasi berbagai dunia, bersama-sama melewati derasnya tantangan demi menyatukan seluruh Permata Agung.
Selama diperjalanan mereka, Katja terlihat selalu berada disamping suaminya. Mereka berdua menatap lautan bersama-sama, sambil merasakan angin menyapu peluh-peluh mereka.
Kemudian Katja bertanya kepada suaminya itu, "Jadi inilah akhir dari perjalanan kita?"
Erik menjawab, "Kuharap begitu."
Elga yang sedang menahkodai kapal pun berseru kepada mereka berdua, "Hei kemarilah Katja dan Erik."
Keduanya pun menemuinya dan Elga berkata bahwa mereka harus tahu ada satu hal penting yang harus dihindari selama berada di Kepulauan Summerset. Hal tersebut mengenai keyakinan atau agama.
Elga berkata, "Jangan bertanya atau mendiskusikan apapun tentang agama kepada mereka. Karena orang-orang pembenci seperti mereka akan cepat emosi jika mendengar hal tersebut, bahkan kepada orang yang tidak terlalu taat; mereka sama sekali tidak akan mengeluarkan kata-kata yang manis."
Kemudian Katja bertanya, "Apa itu untuk seluruh altmer atau Thalmor saja?"
Elga pun menjawab dengan tegas, "Kau mengalaminya kan? tidaklah mudah berbaur dengan kaum altmer."
Sesaat setelah arahan darinya, Elga pun sontak berseru; mengatakan bahwa kapal mereka sudah sampai pada selat yang menghubungkan pulau Auridon dengan pulau Alinor.
Perlu diketahui bahwa Alinor merupakan nama dari pulau terbesar yang ada di Kepulauan Summerset sehubungan dengan nama kota Alinor yang ada didalamnya.
Dengan ini perjalanan Katja dan Erik akan berakhir di dermaga Shimmerene, karena dermaga tersebut merupakan wilayah strategis bagi mereka agar sampai pada kota Shimmerene dengan cepat.
Ketika itu Elga yang sedang memutar kemudi kapal mulai berseru kepada Katja dan Erik agar bersiap-siap.
Dan dari balik kabut yang menyelimuti lautan, mulailah terlihat pemandangan yang sangat indah memanjakan mata.
Sebuah pemandangan hiruk pikuk penduduk elf dengan dibalut kemewahan budaya dan seni arsitektur yang indah.
Terlihat ratusan bangunan disana bagai tombak-tombak yang ujungnya bercahaya; menyeruak dari dalam bumi. Katja disana sangat kagum dengan para altmer yang telah membuat semua itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow Blood : Pray For The Dead
FantasyIni adalah kisah seorang perempuan berdarah Nord dan Falmer yang diberkahi menjadi Mirsil atau biasa dikenal sebagai Cahaya Auri-El. Atas gelarnya itu, ia ditakdirkan akan menerangi seluruh kegelapan yang ada di Nirn. Namun, Raja Kegelapan bernama...