Kekaralan Rilleindoth, dan Api Amarah kaum Dunmer
Saat seseorang hanya menggunakan mata untuk melihat, maka disaat itulah ia buta untuk memahami perasaan orang lain. Dan kebutaan hati seorang pembenci adalah yang paling mengerikan, karena ia akan mempengaruhi sekitarnya, termasuk saudara-saudari yang ia sayangi. Dan hal ini yang hendak terjadi kepada Gekutai, sang Xaghan sekaligus Mirvizir Kemiranan Snow Blood, karena intervensinya terhadap masalah peperangan yang sedang terjadi.
Ia dengan sengaja memancing para Bataar-Khan yang menjaga daratan Lembah Salib Kudus sekaligus rakyat biasa disana agar bersedia merebut kembali Gerbang Timur yang dikuasai kaum dunmer dari House Redoran.
Hal ini ditanggapi serius oleh Karal Waen Erik dengan menyatakan keberatannya dihadapan Gekutai secara langsung. Ia menegaskan bahwa tugasnya sebagai Mirvizir hanyalah melayani rakyat dengan memastikan ketersediaan pangan bukannya mencari masalah dengan bangsa lain.
Tetapi Gekutai tidak mau mendengarkan apa yang diucapkan Erik, karena ia hanya mau menuruti egonya dan mulut-mulut keturunan Fal Telin.
Marahlah Erik melihat Mirvizirnya yang keras kepala itu, dan ia pun berkata, "Hentikan kebencian sialanmu itu sekarang juga Gekutai, ini sama sekali bukan ranahmu untuk memutuskan. Apakah matamu itu terlalu sipit untuk melihat mana yang menjadi prioritas bagi rakyat kita?"
Tetapi Gekutai malah menjawab, "Yang Mulia Miranessa akan tahu bahwa aku dapat diandalkan. Kemenangan pasukan Ardapelin adalah salah satu buktinya. Bila nanti Gerbang Timur berhasil aku kuasai, maka kupastikan kita akan menjarah harta rampasan sebanyak-banyaknya dan membuat alat tempur lebih banyak lagi."
Saat Gekutai melangkah keluar Fal Telin untuk menuju pasukannya, Erik dengan cepat mengejarnya dan mengancam akan melaporkan ini kepada sang Miranessa.
Tetapi dengan tertawa Gekutai menjawab, "Kau kalah cepat wahai Karal va Hleed. Pasukan Bataar-Khan tengah menuju Gerbang Timur dengan kuda-kuda pembawa badai salju."
Sesaat setelah Gekutai pergi, Erik mulai berteriak kepada para penjaga kastil yang ada disana, "Dimana Karal Arthur saat Lembah ini membutuhkannya?"
Tetapi para pengawal memohon ampun dan menjawab, "Maaf tuanku. Tetapi Karal Arthur sudah dipanggil oleh Yang Mulia Ratu ke kota Riften."
Dengan terpaksa, akhirnya ia dan sepupunya Batraz serta puluhan pasukan Ardapelin berangkat ke Gerbang Timur untuk mencegah peperangan antara Bataar-Khan dengan dunmer Redoran.
Sementara sang ayah, dipercaya mengurus pemerintahan untuk sementara waktu dengan dibantu Abbas.
Igor yang melihat kondisi terdesak ini menanggapinya dengan tenang, "Serahkan semuanya pada ayah dan adikmu. Kami akan melakukan yang terbaik bagi rakyat kita."
Sementara jauh di barat, tepatnya di dekat Gerbang Barat, pasukan Ardapelin tengah mati-matian mempertahankan garis depan didekat desa Kynegrove yang porak poranda. Dan jauh di selatan Eastmarch, tepatnya di kota Riften, Katja memproklamirkan berdirinya kadipaten bernama Kekaralan Rilleindoth yang namanya berarti Kemenangan Gemilang. Wilayah ini akan menjadi pengganti dari Ke-jarlan Riften lama, dan akan dipimpin Arthur sebagai Karal dari Fal Telin.
Mendengar perubahan secepat itu dari penguasa baru mereka, rakyat Riften sangat terkejut dan banyak diantara mereka takut untuk mengeluarkan pendapat kepada sang Miranessa. Tetapi Katja menjamin akan menjaga setiap nyawa didalam wilayah Rilleindoth selama mereka mau ikut berjuang melawan Northbound dan Legiun Imperial yang tengah menuju kota itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow Blood : Pray For The Dead
FantasyIni adalah kisah seorang perempuan berdarah Nord dan Falmer yang diberkahi menjadi Mirsil atau biasa dikenal sebagai Cahaya Auri-El. Atas gelarnya itu, ia ditakdirkan akan menerangi seluruh kegelapan yang ada di Nirn. Namun, Raja Kegelapan bernama...