21 Sun's Dusk 202, 4E
Satu Permata telah Katja dapatkan di Black Marsh dari seorang argonian bernama Kay-Veen. Kini dirinya tinggal mencari Permata Hijau yang terpecah menjadi dua bagian, yaitu pecahan pertama ada di Universitas Shimmerene dan pecahan kedua ada pada seorang nelayan disekitar pulau Auridon.
Dan tiga hari setelah kejadian tak mengenakkan di Senchal, kini Katja beserta suaminya telah sampai di perbatasan antara Elsweyr dan Valenwood dengan berjalan kaki menyusuri hutan Tenmar yang gelap.
Ketika mereka sampai di perbatasan, kebetulan ada kafilah dagang khajiit yang tengah beristirahat disebuah pondok kayu. Katja dan Erik pun datang kepada mereka dan membeli berbagai macam barang yang akan mereka gunakan di petualangan nanti.
Diantara berbagai macam barang yang tersedia, ada satu benda yang menarik perhatian Katja, yaitu sebuah pedang besar yang terlihat berlikuk dibagian mata pisaunya.
Disana ia bertanya tentang sejarah pedang itu dan pedagang khajiit menjawab dengan lugas, "Ah...itu pedang milik seorang ksatria dari Bruma. Legenda mengatakan bahwa siapapun yang memegang pedang ini dengan hati yang bersih, maka ia dapat membelah kekuatan jahat dan memudarkannya."
Mendengar cerita si khajiit tersebut Katja pun tertarik dan merogoh uang yang ada di tasnya demi membeli pedang tersebut.
Namun Katja hanya memiliki 500 Septim sedangkan harga dari pedang tersebut adalah 1750 Septim, sehingga iapun meminta bantuan Erik untuk meminjamkannya uang.
Erik disana sedikit curiga dengan cerita pedagang khajiit ini, lantas ia mencoba meraba-raba pedang tersebut dan mengayunkannya beberapa kali.
Pria nord itu pun berkata, "Hmm...tidak ada yang spesial dari pedang ini selain bentuknya yang berlikuk."
Sementara Erik sibuk memperhatikan pedang tersebut, Katja yang tak sabar ingin segera membeli pedang tersebut akhirnya merogoh kantung di tasnya lagi.
Ia terus mencari-cari uang dengan susah payah hingga pada iapun menemukan sebungkus kain berisi abu jenazah Harkon dan dua berlian dari Coldharbour.
Dalam hati Katja ia berkata, "Sial. Barang-barang ini lupa kubuang."
Melihat Katja mengeluarkan abu vampir Harkon dan dua kerikil batu, mendadak si pedagang khajiit kaget karena melihat barang-barang yang dianggapnya sangat langka.
Saking gembiranya pedagang itu, diapun menawarkan barter agar masalah ini terselesaikan. Katja akan mendapat pedang berlikuk itu dan pedagang khajiit akan mendapatkan abu vampir serta dua berlian Coldharbour. Disana Katja setuju-setuju saja dengan pemintaan si pedagang, namun ia berpesan agar dua benda tadi tetap disimpan dengan baik atau marabahaya akan muncul padanya.
Akhirnya mereka berdua sepakat dan masing-masing memiliki barang yang mereka inginkan.
Disana Erik dapat bernafas lega karena uangnya tidak jadi dihabiskan dengan membeli pedang yang tak jelas kekuatannya, namun ketika ia dan istrinya beranjak darisana, terlihat cahaya keemasan terpancar dari pedang tersebut.
Sontak Erik kaget dan menggosok kedua matanya, namun ia memilih untuk tidak menceritakannya kepada Katja karena ia masih belum dapat memastikan kebenaran dari penglihatannya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow Blood : Pray For The Dead
FantasyIni adalah kisah seorang perempuan berdarah Nord dan Falmer yang diberkahi menjadi Mirsil atau biasa dikenal sebagai Cahaya Auri-El. Atas gelarnya itu, ia ditakdirkan akan menerangi seluruh kegelapan yang ada di Nirn. Namun, Raja Kegelapan bernama...