Kepulauan Summerset telah runtuh kedalam kekuasaan kegelapan. Langit begitu mendung dan ibu kotanya adalah kota mati. Jalanan, istana-istana, dan seluruh kastilnya kosong oleh kematian dan juga ruh penasaran.
Dari sekitar 1,8 juta warga sipil, lebih dari setengahnya melarikan diri. Dan seketika mimpi buruk bagi bangsa altmer menjadi kenyataan.
Nechamatons dan tentara Ebon Anar berbaris di ibukota Alinor, dan itulah simbol kemenangan Evelyn terhadap perlawanannya kepada Aldmeri Dominion.
Hanya dalam tiga hari pertempuran sengit, salah satu kekuatan terbesar Tamriel itu akhirnya runtuh. Perang brutal ini memakan nyawa prajurit Dominion hingga mencapai 80 ribu orang.
Evelyn bersama sang Necromancer kini bebas menyisir jalanan kota Alinor yang telah hancur lebur. Awan hitam menggerumuni kota itu, tidak ada cahaya selain dari pepohonan yang menyala bagaikan obor. Kemudian beberapa orang datang kepada dua iblis itu seraya menunduk, memohon ampun.
Lantas dua penguasa baru itu menghentikan langkah mereka, lalu meminta para Nechamatons untuk menggiring orang-orang kedalam Istana Kerajaan Alinor.
Sesampainya orang-orang itu disana, mereka langsung dikumpulkan dengan sesama penduduk sipil yang dipaksa menanggalkan pakaian mereka.
Diantara warga altmer itu kemudian mengatakan, "Sungguh apakah ini akhir dari peradaban kita?"
Salah satu prajurit Thalmor pun terlihat duduk di tanah sambil meratap, "Dimana para dewa kita sekarang? apakah mereka meninggalkan kita?"
Ditengah kesedihan itu sang Necromancer datang dan berseru, "Akulah awan gelap yang menutupi matahari. Tanah kalian akan terus gelap bagaikan malam dan dingin seperti badai salju, sehingga tidak akan ada pertolongan maupun kabar baik untuk kalian."
Dan Evelyn meraba setiap tubuh lelaki altmer sipil yang menjadi pilihannya, dia menyuruh mereka untuk masuk kedalam kereta kuda untuk dibawa ke Horton Vera dan mereka nanti dipaksa menjadi kelinci percobaannya.
Sedangkan kini di Artaeum, Katja mulai membuka matanya dan menyadari ada Erik yang tengah mengkhawatirkannya.
Disana Erik meminta maaf karena telah berlaku kasar dan berkata bahwa ia terus memperhatikan Katja sepanjang tidur.
Tetapi Katja pada saat ini sedang benar-benar tertekan, sehingga ia tidak menggubris permintaan maaf Erik dan malah bilang, "Aku telah gagal."
Erik pun mencubit pipi kanan istrinya itu dan merayu, "Jangan pernah mengatakan kamu telah gagal, karena dirimu pernah memenangkan hati seorang anak kaya raya."
Katja berdiri dan menyingkirkan tangan Erik dari pipinya. Wanita itu berjalan ke arah jendela dan menangis, "Sejak awal aku hanya ingin menjadi istrimu, hidup bersamamu dan membesarkan anak-anak kita. Sebuah hal bodoh untuk tetap berpegang teguh pada sesuatu yang selama ini menyakitiku, jadi disaat itulah aku berpaling dari Molag Bal dan memilihmu. Akan tetapi harapan orang-orang di Lembah membuat hatiku luluh dan membuatku bertekad untuk mewujudkan keinginan mereka. Tetapi lagi-lagi diriku melakukan kesalahan, dan ini membuatku frustasi Erik—apakah kegagalan ini pantas diterima?"
Sambil tersenyum Erik pun menyapu air mata istrinya sambil juga membiarkan dia bersandar di pundaknya.
Lalu pria itupun menjawab dengan tenang, "Mereka peduli denganmu kau tahu? para Bataar-Khan tidak menerimamu hanya karena kau seorang Api Dzirimad, jauh sebelum itu mereka telah menerimamu sejak kamu menunjukkan kebaikan kecil untuk Xaghan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow Blood : Pray For The Dead
FantasyIni adalah kisah seorang perempuan berdarah Nord dan Falmer yang diberkahi menjadi Mirsil atau biasa dikenal sebagai Cahaya Auri-El. Atas gelarnya itu, ia ditakdirkan akan menerangi seluruh kegelapan yang ada di Nirn. Namun, Raja Kegelapan bernama...