Faalkrahsuum bersemayam di puncak tertinggi menara Kastil Volkihar yang tersisa sambil mengamati Azalor yang meronta-ronta karena dirantai.
Sementara tentara Arkyn menawan seluruh anggota klan Volkihar, kecuali Serana yang berhasil kabur ke Soul Cairn dan menyelamatkan ibunya darisana.
Imperial sedang dalam kebangkrutan dan Stormcloak kehilangan hampir seluruh sumber daya manusianya sehingga kedua kubu itu memilih berdamai dan memanjangkan gencatan senjata. Sementara Thalmor benar-benar harus terusir dari Skyrim, karena tempat kedutaan mereka telah hancur dan Nyonya Elenwen terpaksa dipulangkan ke Alinor.
Di Whiterun, para warga berbondong-bondong mendatangi rumah Katja dan Erik yang berada disana. Mereka melempari rumah itu dengan batu, dan meneriaki Katja dengan kata-kata kasar.
"Dasar wanita pembunuh! Kau telah merenggut nyawa suami dan anak-anaku..." kata seorang wanita paruh baya sambil menangis.
Ada pula yang menyatakan, "Membusuklah kau di Oblivion dasar elf murahan!"
Seorang pria berteriak, "Tinggalkan istrimu wahai Erik, kau terlalu baik untuk sampah sepertinya!"
Bahkan ada yang lebih gila lagi perkataannya, "Matahari enggan menyinari bumi Skyrim selama ada si Ratu Merah didalamnya!"
Ada pula orang-orang yang telah mengetahui asal-usul Katja yang berasal dari bangsa Falmer. Hingga akhirnya berita itu menyebar keseluruh bangsa-bangsa di Tamriel dan selalu menjadi topik utama disetiap perbincangan.
Di malam itu Katja tidak bisa tidur, bukan karena ia bersedih karena nasibnya kini, namun ia merasakan kesedihan dari kemarahan orang-orang yang menjadi korbannya dimasa lalu.
Dalam hatinya ia berkata, "Apa yang harus kulakukan saat ini?."
Dan akhirnya karena sulit tidur, iapun duduk di kursi dan membaca buku-buku yang tersedia disana. Sementara Erik terbangun dan menemani istrinya itu membaca.
Disana Katja menangis dan memeluk suami tercintanya itu. Dia begitu menyesal dan ingin sekali memperbaiki semua yang telah ia lakukan.
Tetapi ia juga berpikiran bahwa orang-orang tidak akan mungkin memaafkan dosa-dosanya. Apalagi anggota klan Arkyn yang menerima getah dari pernikahan Katja dengan Erik.
Saat itu Katja bertanya kepada Erik dengan segala kesedihan yang ia rasakan, "Mengapa kamu masih mencintaiku?."
Erik menatap Katja dan menjawabnya, "Aku hanya ingin menjadi kompas yang menunjukanmu kearah Cahaya. Dan aku ingin memastikan engkau selamat hingga mencapai tujuan itu."
Katja memukul meja dan marah, "Mengapa si Pria Matahari (Auri-El) memberi kekuatan kepadaku? Aku hanya ingin hidup normal seperti yang lain, tanpa harus melakukan kewajiban sebagai anak kesayangannya."
Erik menenangkan istrinya dan berkata bahwa inilah takdir yang harus Katja terima. Tetapi Erik pun akan membantu istrinya itu dan berjanji bahwa ia akan terus bersamanya hingga mencapai Alaxon.
Rasa cinta yang tulus membuat Erik mempunyai misi untuk memberikan apa saja yang ia punya agar Katja dapat mendapatkan kesempatan sekali lagi.
Karena ia tahu bahwa Katja adalah orang baik yang telah diperdaya oleh monster bernama Molag Bal.
Erik teringat ketika ia pertama kali bertemu dengan Katja di hutan. Dia bagaikan bunga yang layu saat itu, namun setelahnya Erik menyiram Katja dengan cinta yang membuatnya kini dapat bertahan lebih lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow Blood : Pray For The Dead
FantasyIni adalah kisah seorang perempuan berdarah Nord dan Falmer yang diberkahi menjadi Mirsil atau biasa dikenal sebagai Cahaya Auri-El. Atas gelarnya itu, ia ditakdirkan akan menerangi seluruh kegelapan yang ada di Nirn. Namun, Raja Kegelapan bernama...