Mirsil dan Permata Agung, sejatinya ada diluar antara baik dan buruk. Keduanya adalah hal termagis yang dapat dilihat oleh para fana alam Mundus.
Mirsil ialah Cahaya Auri-El, yang terpilih diantara keturunan tiga Putra Auri-El. Sementara Permata Agung adalah sebuah permata hasil penggabungan kekuatan dari tiga Putra Auri-El, yang akan digunakan Mirsil demi membangkitkan Permata Putih.
Kebangkitan Permata Putih merupakan cerminan dari naluriah Auri-El sebagai Time-God yang membawa Stasis dan Ketertiban kepada Mundus.
Maka dengan kebangkitan Permata Putih, Auri-El dapat memberikan pengaruhnya lebih besar kepada Mundus dan dapat menyelamatkan para elf dari siklus reinkarnasi yang dibawa Lorkhan. Karena Lorkhan sendiri adalah Space-God yang membawa Perubahan dan Kekacauan kepada Mundus.
Bagi seorang Mirsil, taat pada aturan Auri-El adalah wajib. Karena seorang Mirsil merupakan wadah dari Permata Agung yang bersifat Void atau Kosong. Dan bila seorang Mirsil berhasil membawa Stasis dan Ketertiban layaknya Auri-El, maka ia dapat membangkitkan Permata Putih.
Namun sebaliknya, bila Mirsil cenderung membawa Perubahan dan Kekacauan layaknya Lorkhan, maka ia dapat membangkitkan Permata Hitam. Hal ini akan mengakibatkan hilangnya harapan para elf untuk dapat kembali ke Aetherius dan terus menerus mengalami reinkarnasi tak berujung.
Dalam Snow Blood, diceritakan bahwa Auri-El selalu dilambangkan dengan cahaya. Sementara Lorkhan dilambangkan dengan kegelapan. Karena dalam perspektif para elf terutama altmer, falmer, dan bosmer, bahwa Auri-El adalah kebaikan sementara Lorkhan adalah kejahatan.
Itu menjadi sebuah pemahaman keliru selama berabad-abad sampai pada akhirnya sang Cahaya Auri-El muncul.
Pada mulanya sang Cahaya Auri-El akan menanggapi bahwa kegelapan adalah kejahatan, sehingga hal itu harus dimusnahkan. Namun lama-kelamaan ia sadar bahwa cahaya dan kegelapan hanyalah hukum alam yang dibawa Auri-El dan Lorkhan. Dari keduanya maka terciptalah kehidupan yang seimbang, dan tidak ada yang saling menindih satu sama lain.
Namun sang Cahaya Auri-El ingin menjadi bijak atas Permata Agung yang dibawanya, karena ia tahu bahwa apapun pilihannya akan membuat salah satu dewa menguasai keseluruhan Mundus. Maka dari itu dalam cerita Snow Blood, sang Mirsil yang bernama Katja akan mendirikan sebuah kerajaan yang akan menyeimbangkan antara Cahaya dan Kegelapan.
Kerajaan itu akan membawa ketertiban layaknya Auri-El, namun rakyatnya akan dibuat bebas layaknya Lorkhan.
Dan pada akhirnya, Permata Putih akan selalu menjadi pilihan bagi orang-orang yang saleh. Sementara Permata Hitam akan selalu menjadi pilihan bagi orang-orang yang tersesat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow Blood : Pray For The Dead
FantasiaIni adalah kisah seorang perempuan berdarah Nord dan Falmer yang diberkahi menjadi Mirsil atau biasa dikenal sebagai Cahaya Auri-El. Atas gelarnya itu, ia ditakdirkan akan menerangi seluruh kegelapan yang ada di Nirn. Namun, Raja Kegelapan bernama...