Chapter 15 [Bakar]

124 10 0
                                    

HOLAAAAAA FELLAS 👋🏻 WE MEET AGAIN AT THIS STORY 💃

*Note;
Sebelumnya aku mohon maaf, kalo di cerita ini aku memang gak banyak masukin dialog buat para ciwi. Karena aku mikirnya ini cerita para bujang Kanigara, jadi ya gitu... :)
Tapi akan aku usahakan biar para ciwi ada dialog di dalamnya ya ges ya 👍🏻

Jangan lupa ini adalah fiksi, jadi aku harap jangan terlalu bawa sampai ke real life ya teman-teman :)

Happy reading~

.
.
.
.
.

"Jadi, mau ayam? Ikan? Atau daging sapi? Buruan, sebelum gue sama yang lain masuk ke dalem."

"Yang lain bilang ayam sama daging sapi. Bentar–"

Itu suara Rakha yang sedang berbicara dengan Sean melalui sambungan telepon. Sedangkan di sampingnya sudah berdiri Shakila dan Queensha.

Hari ini setelah asyik menikmati 'liburan' ala mereka sendiri, mereka memutuskan untuk melakukan barbeque party ala mereka nanti malam. Ide itu muncul ketika Harvey dan Elvano yang menawarkannya pada yang lain. Begitu mereka menyetujuinya, segeralah mereka kembali ke penginapan untuk menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan.

Dikarenakan ini sudah hampir sore, mau tidak mau mereka membagi anggota menjadi tiga kelompok. Di kelompok pertama ada Rakha, Elvano, Shakila, dan juga Queensha yang bertugas membeli bahan yang diperlukan di supermarket terdekat. Lalu di kelompok kedua ada Harvey, Sean, Gisella, serta Elena yang bertugas pergi ke pasar sore di dekat villa penginapan mereka untuk membeli macam-macam bumbu dapur dan sayuran segar. Dan di kelompok terakhir ada Hafiz, Yoga, Najwa, dan juga Yeva yang bertugas menyiapkan segala macam peralatan yang kemungkinan akan mereka pakai nantinya. Semua orang bekerja tanpa terkecuali.

Seperti sekarang ini, Rakha sedang bertelepon dengan Sean guna menanyakan daging apa yang ingin mereka santap nanti malam. Sembari menunggu Elvano yang memarkirkan mobil di tempat parkir khusus mobil yang ada di hadapan mereka, mereka menunggu di pintu masuk dengan Queensha dan Shakila yang sudah siap mendorong troli yang telah mereka ambil.

"Beli aja ayam sama sapi, cil. Kalau ikan, gue rasa pada gak doyan, kecuali lo, gue, sama si ustadz sableng."

"Ya udah kalau gitu."

Mendengar suara Harvey yang berbicara dan mengerti dengan apa yang harus dibeli membuat Rakha langsung mematikan sambungan telepon itu. Tepat saat itu pula Elvano muncul.

"Jadi, beli apa?" Tanya Shakila kemudian. "Ayam sama sapi," jawab Rakha sambil memasukkan ponselnya ke dalan saku celananya.

"Ikan gak jadi?" Tanya Elvano yang heran, karena tidak biasanya ikan absen dalam kegiatan panggang memanggang. "Harvey bilang takut gak ada yang suka. Kalau beli palingan yang makan gue, Harvey, sama Hafiz. Lo, Sean, sama Yoga mana doyan kan?" Elvano mengangguk mendengar penjelasan dari Rakha. Benar, diantara enam orang dari mereka hanya tiga empat yang suka makan ikan.

"Beli aja. Kita pemakan segalanya kalau lo gak tahu, Kha." Shakila ikut mengangguk saat Queensha berbicara. Hal itu membuat Elvano dan Rakha menatap dua perempuan itu. Benar, kenapa mereka tidak berpikir jika ada kaum perempuan diantara mereka? Terlebih Elvano dan Rakha tahu jika Queensha dan Shakila bukan tipe orang yang pemilih makanan.

THE KANIGARA'S SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang