Chapter 26

187 22 0
                                    

Ohoooooo
Welkam tu mai yunipers~

Happy reading!





Mungkin banyak yang bertanya-tanya, ada apa dengan Harvey? Kenapa dia tiba-tiba jadi pendiam lalu muncul ide ingin menginap di rumah Elvano?

Jawabannya...

Hanya Harvey dan Tuhan yang tahu.

Tapi, Harvey masih bersedia membagi ceritanya. Jadi tenang saja kawan-kawan semua.

Jadi, semua terjadi akibat kesalahpahaman kalau Harvey rangkum segala permasalahan yang ada di rumahnya.

Kok bisa? Tentu saja.

Semua bermula dari Jonathan, selaku kepala keluarga yang sedang menjalankan perjalanan dinasnya ke luar kota. Dengan kurun waktu selama satu minggu. Hal tersebut yang membuat Aluna, sang mama, menjadi uring-uringan karena si papa jarang menghubunginya. Bahkan Harvey sempat berbicara pada Aluna jika sang papa mungkin tengah sibuk bekerja sampai-sampai tidak sempat memegang ponselnya.

Tapi Aluna tidak peduli itu. Karena Aluna berpikir, sang suami bekerja selama satu minggu di kota orang mustahil tidak menyentuh ponselnya. Terlebih, Aluna sempat melihat beberapa postingan dari rekan kerja suaminya yang terdapat foto dimana ada suaminya dan beberapa rekan kerja serta orang yang sangat Aluna kenal di dalamnya.

Begitu Harvey bertanya siapa, sang mama hanya menjawab...

"Itu mantan Papa."

Yang setelahnya membuat Harvey hanya menatap heran sang mama. Karena Harvey berpikir, apa yang salah dari foto sang papa yang bertemu dengan mantannya di sebuah workshop di luar kota?

Tapi setelahnya Aluna tidak mengatakan apapun, dan menjadi diam seketika. Bahkan ketika Jonathan pulang, wanita yang cantik yang usianya hampir mendekati setengah abad itu tetap dalam mode diamnya.

Hingga sebuah pertengkaran terjadi, yang membuat Harvey jengah. Hanya karena kecemburuan sang mama, suasana rumah menjadi sangat sensitif. Bahkan Harvey menjadi kasihan pada sang adik Juyi yang beberapa kali menangis saat menyaksikan perdebatan orang tua mereka.

Hal itu yang membuat Harvey memutuskan untuk numpang menginap di rumah Elvano sampai ia sendiri tidak tahu kapan akan pulang. Sementara sang adik, Juyi, ia menyuruh untuk pergi ke rumah neneknya sampai kedua orang tua mereka berbaikan kembali.

Harvey sendiri tidak menyangka jika hasil dari kecemburuan sang mama berbuntut pertengkaran bagi orang tuanya, dan berakhir membuat ia dan sang adik jadi sedikit terabaikan. Karena sang papa jadi jarang pulang ke rumah, dan sang mama jadi minim berbicara pada anak-anaknya di rumah.

"Kapan lo pulang?"

Harvey menatap sinis Yoga yang membuka mulutnya untuk bicara. Kali ini, lebih tepatnya di kamar milik Elvano sudah berkumpul para manusia tampan tapi minim akhlaknya kalau kata Rakha. Mereka memilih untuk datang ke rumah Elvano begitu mendengar Harvey yang menumpang hidup di rumah keluarga Johansson itu.

"Lo siape ngusir gue? Yang punya rumah aja biasa!" Sungut Harvey sambil melemparkan satu butir makanan ringan di dalam toples yang sebelumnya disuguhkan oleh Rania untuk teman-teman anaknya.

THE KANIGARA'S SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang