Chapter 14 [Ini Baru Namanya Liburan]

171 12 0
                                    

*Note
Sebelumnya aku mohon maaf dulu ya. Karena udah lama banget gak berkunjung ke daerah Jawa Timur, aku jadi lupa objek wisata di sana apa aja. Beberapa udah aku search di mbah google, dan seterusnya you know what I mean gengs. Aku juga gak akan sebutin daerah atau objek wisatanya karena ya aku juga gak mau :")
Ini fiksi so... Don't be serious sama apa yang ada di dalam cerita ini ehe...

Happy reading
And stay be happy 💃

.
.
.
.
.

Para anak laki-laki sudah memasukkan beberapa perlengkapan yang ingin dibawa ke dalam bagasi. Karena mereka terdiri dari banyak orang, Yoga memutuskan untuk meminjam tiga buah mobil untuk mereka dari salah satu kerabatnya. Dan untungnya dari kerabatnya itu, salah satu pamannya dan juga kakeknya dengan senang hati meminjamkan mobil untuk para anak muda itu liburan.

Pembagiannya pun sudah di atur oleh Rakha. Di mobil pertama diisi oleh Hafiz, Sean, Najwa, dan Elena si sepupu Gisella. Lalu di mobil kedua diisi oleh Yoga, Rakha, Shakila, dan juga Yeva. Dan di mobil terakhir tentu diisi oleh Elvano, Harvey, Queensha, dan Gisella. Dari semua pembagian itu, tentu mobil ketiga lah yang memilih anggotanya sendiri.

"Udah semua?" Harvey bertanya setelah ia merasa semua perlengkapan mereka satu per satu telah masuk ke dalam bagasi dengan selamat.

"Udah!"

"Langsung masuk aja. Nanti ikutin mobil gue sama Rakha, soalnya gue ikutin mobil sepupu gue di depan." Perkataan Rakha membuat yang lain mengangguk. Toh yang menyetir nanti Elvano, Yoga, dan Hafiz jadi penumpang yang lain tidak perlu khawatir.

"Lo gak bisa apa nyetir sendiri? Pake maps gitu," kata Harvey yang langsung mendapat tatapan datar dari Yoga yang sepertinya sudah lelah dengan tingkah satu temannya itu.

"Ya kalau lo mau kesasar gara-gara ikutin gue sih ya, sok atuh mang."

"Gue sih lebih percaya warga lokal dibanding sama Yoga," timpalan Hafiz mampu membuat yang lain tertawa, berbanding terbalik dengan Yoga yang harus menghela nafasnya. Pasrah memiliki teman seperti mereka.

"Yoga, jadi ndak? Kalau kesiangan nanti takut macet soale."

Suara dari sepupu Yoga yang telah menunggu mereka sejak tadi mampu membuyarkan obrolan mereka. Yoga menoleh, menatap sang sepupu yang rupanya sudah duduk di bangku kemudi. "Iya jadi dong! Sebentar ya!" Kata Yoga yang dibalas dengan anggukan kepala dari si sepupu, yang sebut saja namanya Raden.

"Udah cepetan naik. Gue belum mau ditimpuk sama sepupu gue," perkataan Yoga mampu membuat mereka langsung masuk ke dalam mobil sesuai dengan pembagian yang sudah ditentukan sebelumnya.


<><><>

"Gila antriannya! Panjang banget!" Seru Gisella ketika mobil yang ditumpangi mereka telah berhenti di tujuan pertama. Karena sebelumnya mereka sudah memutuskan untuk menikmati liburan yang cukup memacu adrenalin, arum jeram pun dipilih.

"Lo gak lihat tadi waktu kita masuk aja parkiran rame banget?" Gelengan kepala dari Gisella mampu menimpali perkataan Harvey yang dilontarkan untuknya. "Gue sibuk tidur," tambah Gisella yang membuat Harvey justru tertawa kecil.

Mengikuti Yoga yang membawa mereka untuk membayar biaya masuk ke area wahana air itu, mereka terlihat sangat bersemangat sekali terlebih para wanita. Bahkan mereka sudah menyiapkan kamera sendiri untuk mengabadikan momen nanti. Berbanding terbalik dengan para laki-laki yang memisahkan diri, kecuali Yoga yang mengantri, tatapan mereka tertuju pada para manusia yang memadati wahana air itu.

THE KANIGARA'S SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang