Chapter 12 [Persiapan Part. 2]

153 21 0
                                    

Hi fellas 👋
Nice to meet ya and sorry for typo in every part because I am a human tho 😬

Happy reading~
.
.
.
.
.

Dibandingkan dengan ketiga manusia yang masih belum menyiapkan perlengkapan yang ingin dibawa saat liburan, lain halnya dengan Hafiz dan Sean yang telah menyiapkan semua yang ingin mereka bawa. Jadi sekarang, mereka hanya tinggal bersantai di balkon kamar Elvano sambil memperhatikan Rakha yang bercocok tanam dan Harvey yang dipaksa oleh Mamanya untuk menjemur pakaian.

Lalu Elvano sendiri?

Dia justru sedang mandi. Niat awal Elvano adalah bangun siang, tapi semua terpatahkan karena Hafiz dan Sean dengan tidak beradabnya langsung masuk ke kamarnya. Setelah sang ayah menyuruhnya, alhasil anak-anak seperti Hafiz dan Sean dengan senang hati langsung masuk tanpa salam. Membuat Elvano harus merelakan tidur panjangnya hari ini.

"Abang El!"

Hafiz dan Sean menoleh dan mendapati Carlos yang berdiri di depan kamar Elvano. "Kenapa Carlos?" Tanya Sean karena melihat Carlos yang celingukan mencari Elvano, sepertinya.

"Abang El gak ada?" Tanya bocah SMA itu.

"Ini Abang El," Hafiz dengan bangga menepuk dadanya sendiri. Carlos yang mendengar itu hanya menghela nafasnya. Benar sih, tidak salah. Orang yang menganggap dirinya El, memang benar namanya El, maksudnya El Hafiz. Tapi bukan dia yang Carlos cari.

"Abang lo lagi mandi. Kenapa dah?"

Bukannya menjawab, Carlos lantas mendirikan dirinya di depan pintu kamar mandi yang ada di kamar Elvano. Hal itu tentu membuat Sean dan Hafiz saling bertatapan bingung. Namun kebingungan mereka patah setelahnya.

"ABANG!!"

"Buset! Itu suara apa toa masjid?" Hafiz dan Sean sontak menutup telinga mereka saat Carlos berteriak dengan nyaring di depan pintu kamar mandi yang di dalamnya terdapat Elvano. Mereka juga bisa mendengar jika suara shower mati, itu tandanya suara Carlos sampai masuk ke dalam sana.

"KENAPA?!"

"AKU SAMA AYAH MAU JEMPUT BANG TEO DI BANDARA, SEKALIAN JEMPUT BUNA DI RUMAH SAKIT. ABANG DI RUMAH YA? JAGAIN RUMAH SURUH AYAH!"

"IYA!"

"MAU NITIP GAK?!"

"NANTI AJA, ABANG CHAT!"

"YA UDAH, KAMI BERANGKAT YA!"

"TAKE CARE!"

"IYAAAAA!"

Setelahnya, Carlos meninggalkan kamar Elvano tanpa berpamitan pada dua teman kakak sepupunya itu. Sebenarnya, Carlos memang sengaja. Toh, berpamitan pun tidak akan diberi uang saku oleh mereka.

"Oalah bocah! Pamitan ke abangnya doang," kata Sean setelah Carlos lari menuruni anak tangga menuju lantai bawah. Sedangkan Hafiz hanya mendengarkan sambil asyik memakan camilan yang sebelumnya ia ambil dari lemari penyimpanan makanan di kamar Elvano.

"Adeknya Carlos, kakaknya sejenis Harvey kalau gak ya Rakha. Gue jamin hidup sebagai tetangga mereka bakal bertahan cuma sehari," timpal Hafiz. Yang entah kenapa dia sendiri justru membayangkan hal yang ia sendiri katakan pada Sean.

THE KANIGARA'S SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang