Chapter 28

237 14 0
                                    

Ohohoho kita ketemu lagi~
Semoga klean suka sama cerita ini yaw^^

Kali ini aku mau mempercepat alurnya gengs 😌

Happy reading!





"Baru pulang?"

"Ya selihatmu gimana?"

"Beneran kerja? Atau ngapel dulu ke rumah sekretaris-mu itu?"

"Aku baru pulang. Bisa gak, jangan ngajak berantem dulu? Aku capek!"

"Ya kamu pikir aku juga gak capek? Tapi aku usahain pulang tepat waktu tuh, gak sampai lembur."

"Itu 'kan kamu. Kerjaanku lagi banyak, proyek kantor lagi banyak yang bermasalah, gak mungkin aku pulang gitu aja disaat karyawanku pada lembur."

"Ya ya ya... Terus aja bawa kerjaanmu itu. Padahal ada udang dibalik batu sama sekretaris-mu yang cantik itu, ya 'kan?"

"Ella!"

"Apa!?"

"Kamu–"

"Apa, hah!?"

"Bisa gak, kamu tuh berpikir yang benar sedikit? Gak berpikir buruk sama suamimu terus, bisa gak?"

"Buat apa? Kamu kerja udah hampir satu bulan, apa pernah kamu pulang tepat waktu? Enggak, Tigra! Hampir satu bulan ini kamu tiap pulang kerja selalu telat, yang lembur lah, yang acara kantor lah, yang rapat dadakan lah, sampai bosen aku dengernya."

"Ya emang gitu kenyataannya!"

"Emang gitu? Atau ada maksud lain, karena sekretaris baru-mu itu?"

"Kamu nih ngomong apa sih!? Aku gak selingkuh! Aku kerja, puas!?"

"Loh? Aku padahal gak bilang kamu selingkuh tuh? Kenapa kamu bisa berpikir ke sana? Merasa?"

"Terserah kamu, aku capek!"



Helaan nafas terdengar berat dan panjang dari seorang Yoga. Ini sudah kesekian kalinya Yoga harus mendengar orang tuanya bertengkar. Tidak tahu apa permasalahannya, tapi yang jelas Yoga tahu itu karena sang mami yang selalu mengeluh kalau papinya pulang terlambat dari jam pulang kerja biasanya. Dan sudah hampir satu bulan ini.

Tv menyala dan menampilkan tayangan drama series yang sejak tadi tidak ia tonton, tapi justru sebaliknya. Kedua matanya menatap langit-langit kamarnya sembari tangannya yang ia gunakan sebagai penyangga kepala, meskipun bantal juga ia pakai.

Yoga ingin pergi rasanya dari rumah. Suasana rumah sudah tidak sehangat sebelumnya, yang biasanya jika jam seperti saat ini mereka biasanya berkumpul di ruang keluarga setelah makan malam. Tapi, sejak sang papi selalu pulang terlambat, semuanya terasa berubah. Yoga selalu merasa kesepian di rumah. Maminya juga bekerja dan pulang selalu sore bahkan mendekati petang, abangnya selalu pergi main entah kemana, dan terakhir salah satu penyebab masalah di rumah adalah papinya.

Yoga tidak ingin menyalahkan siapapun, yang Yoga inginkan hanyalah kedamaian dan suasana rumah hangat itu kembali seperti semula.

Ingin pergi pun, sudah malam. Jikapun ingin pergi, Yoga tidak tahu ingin pergi kemana. Ia tidak punya tujuan selain ke rumah teman-temannya. Tapi tidak mungkin. Sekarang sudah masuk jam istirahat untuk orang-orang, dan Yoga tidak mau mengganggu.

THE KANIGARA'S SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang