Haiiii
Happy reading and hope y'all like it
And sorry for the typos 😉•
•
•
•
•Yoga, Sean, dan Hafiz kini sedang berada di kediaman keluarga Sean lebih tepatnya di ruang tengah sembari melakukan aktivitas apapun yang setidaknya bisa menghilangkan bosan. Bermain PS milik Sean yang baru ia beli sebelum ujian, tidak buruk juga dilakukan. Yoga dan Sean bermain dengan berduel, sedangkan Hafiz memilih untuk tiduran di sofa memperhatikan keduanya.
Bermain hanya bertiga seperti yang mereka lakukan sejujurnya sangat membosankan. Hafiz merindukan tiga temannya yang masih sibuk memulihkan diri. Rakha baru kemarin keluar dari rumah sakit, sedangkan Harvey dan Elvano masih harus dirawat dan entah pulang kapan.
"Lo curang anjim!"
"Mana ada, nyet!"
"Ya itu lo curang. Suka gak mau ngaku emang anak Tigra!"
"Lo aja yang kagak bisa main!"
"Dahlah males main sama lo!"
"Idih pundung."
"Nyenyenye~"
Abaikan duo Sean dan Yoga, beralih pada Hafiz yang bahkan tidak peduli jika dua temannya itu berdebat. Yang ia pedulikan saat ini adalah bagaimana menghilangkan rasa bosannya. Liburan sih liburan, tapi tetap saja jika tidak ada kegiatan apapun yang ada justru bosan melanda.
"Diem aja lo, El."
"Ngapa sih? Kangen trio we bare bears?" Hafiz menatap dua temannya lalu mengangguk tanpa sedikitpun mengubah posisi tidurannya. Bahkan ia membiarkan Yoga bersandar pada pahanya dan Sean kembali sibuk memakan camilan yang ada di meja.
"Sepi anjir. Biasanya ada si bocil sama biang setan adu bacot," kata Hafiz.
"Biang setan siapa? Harvey?"
"Ya siapa lagi kalau bukan temen lo yang kelakuannya mirip jin ifrit itu," sahut Hafiz seakan menjawab pertanyaan Sean. Sedangkan Sean sendiri hanya mengangguk sok paham.
"Tengokin lah," kata Yoga.
"Takut ganggu anjir, tahu sendiri kemarin dokter dia bilang apa kan?"
"Ya asal lo kagak teriak-teriak pasti dibolehin sih." Selanjutnya Yoga mendapat pukulan dari bantal sofa yang sejak tadi dipeluk oleh Hafiz. "Anjing! Hidung gue!" Hardik Yoga tidak terima dengan membalas melemparkan camilan yang ada di tangannya tapi justru masuk ke dalam mulut seorang Hafiz.
"Kalian ngapain? Tumben diam aja?"
Arah pandang ketiganya beralih pada sebuah suara yang ternyata suara dari Anna, mamanya Sean. Wanita cantik itu baru saja pulang entah darimana, tapi terlihat membawa banyak bingkisan.
"Widiiih bawa makanan banyak nih, Te." Baru Yoga mau mengambil salah satu bingkisan itu buru-buru menyembunyikannya dibalik tubuhnya sendiri. "Et et, ini bukan buat kalian. Buat kalian tuh yang ini," Anna memberikan sebuah bingkisan plastik berukuran sedang yang ketika dibuka berisi sebuah kotak berisi brownies panjang di dalamnya.
"Rezeki anak soleh ini namanya," kata Yoga yang langsung memasukkan potongan brownies itu ke dalam mulutnya. Dan dari arah dapur, Anna yang sedang memasukkan suatu makanan ke dalam kotak makan langsung menatap Yoga setelah mendengar ucapan anak itu.
"Papimu kan namanya Tigra, Ga. Udah ganti nama jadi soleh apa gimana? Kok mami mu gak pernah cerita?"
Yoga, Sean, dan Hafiz saling berpandangan dengan kunyahan mereka yang mendadak terhenti karena ucapan Mama Sean itu. Entah mereka yang salah bicara atau memang Anna yang tidak tahu, tapi yang jelas suasana hening tercipta selama beberapa detik.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KANIGARA'S SQUAD
FanfictionHanya sebuah cerita tentang enam orang pemuda tampan yang tinggal bersama keluarga mereka di kawasan ibu kota. Banyak hal yang diceritakan oleh mereka, termasuk keluarga mereka sendiri. Penasaran? Let's read the story The original story of The Kanig...