annoyance

611 59 3
                                    

|mission success|

Seseorang langsung tersenyum setelah layar komputernya menunjukan kesuksesan misinya. Ia langsung mencabut flashdisk yang terpasang di komputernya dengan senang.

"Setelah ini, apa yang akan bisa kalian lakukan?" gumamnya pelan

Orang itu mengambil sebuah koper kecil dan memasukan flashdisk itu didalamnya. Setelah ia menghilangkan jejak, ia langsung bergegas pergi keluar untuk menemui seseorang.

.

.

.

.

.

Disisi lain, di sebuah gedung tua di pinggiran kota, dua orang gadis tengah berdiri menatap jalanan kosong sembari terus memantau sekitar. Sebuah pistol berada di masing masing tangan mereka.

"Lidiyah, tetap waspada! Walaupun kita berada ditempat aman, resiko kita ketahuan bisa saja terbongkar"

"Tentu... Kita hanya perlu menunggu 'dia' saja kan, Liora?"

"Hmm"

Sreet...

Dorr... Dorr...

2 tembakan berhasil meluncur mengenai sekelibat bayangan hitam, namun beberapa detik kemudian bayangan itu berubah menjadi asap berwarna hitam. Liora dan Lidiyah semakin waspada dan terus mengawasi sekitar untuk mencari tahu sosok yang baru saja menyelinap.

Sreett...

"Kau ceroboh"

Lidiyah tersentak saat pistolnya direbut dari arah belakang oleh penyusup itu, ditambah lagi moncong pistol itu sudah berada di kepalanya yang jika ditembak kepalanya bisa langsung pecah.

"Lunar! Ini misi penting! Kau jangan mengacaukan misi, atau tuan sendiri yang akan menangani mu!" Liora berujar tegas

Lunar yang merupakan penyusup itu langsung menatap kesal pada Liora, ia menjatuhkan pistol yang sempat ia rebut dari tangan Lidiyah. Sekilas Lidiyah menatap lunar yang tengah menggeretakan giginya.

"Kau fikir selama ini siapa yang langsung menyiksaku saat aku melakukan kesalahan?! Kau fikir apa yang aku lakukan disini?! Aku bukan anak kecil yang selalu mengacau Liora! Aku juga bisa melakukan tugas yang sama seperti kalian!" bentak Lunar

"Huhh, Lunar... Sampai kapan kau akan terus egois? Sudah aku bilang ini misi penting untuk kami! Jadi kau pergilah, sebelum aku sendiri yang menyeret mu pergi dari sini!" ujar Liora menusuk

Lunar mengepal kuat, ia langsung melompat keluar jendela dari lantai 4.

"Liora, lagi lagi kau kasar padanya" ujar lidiyah masih melihat keluar jendela

"Jangan salahkan aku... Itu pilihan dirinya" jawab Liora tak peduli.

'Jangan salahkan aku apanya, kau jelas jelas tak ingin disaingi dan ingin terus mempertahankan posisimu... Huhh, sialan... Ingin sekali ku tumbuk wajahmu dengan kunai milikku' batin Lidiyah

Hidden memories ||MLP2||  {Not Continued}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang