ingin bebas

903 88 3
                                    

"Ckh, kau tak berguna lunar! Banyak uang yang aku habiskan hanya untukmu! Dan ini balasanmu?!" bentak seorang pria pada seorang anak remaja di depannya

Iris ungu itu menatap datar ke lantai, tak ada satupun perasaan yang kini ia rasakan.
"Maafkan aku ayah... Aku berjanji akan membawa taufan, blaze dan thorn kepada ayah dalam waktu 1 bulan ini" ujar lunar tanpa ekspresi

Pria yang disebut ayah itu hanya memandang remeh pada lunar.

"Huh, 1 bulan? Ckh, sebenarnya seberapa lama kau tidak membunuh orang dan juga menghipnotis mereka? Aku sudah mengajarkan semua itu dari kecil bukan?"

"Tapi mereka berbeda ayah.. Mereka memiliki reverse!" bantah lunar yang tak sengaja meninggikan suaranya

Plakkk...

"Anak bodoh! Hal semudah itu saja kau gagal melakukan nya? Ingat lunar! Kau adalah anakku, anak dari pimpinan mafia di negara ini! Harusnya kau bisa menjadi lebih baik untuk menjadi penerusku!" bentak sang ayah setelah menampar lunar

Lunar terdiam, ia memegangi pipinya yang memerah. Setitik air mata mulai terjatuh dan langsung di hapus. Ya memang benar, ia memang putra dari seorang pimpinan mafia dan suatu hari nanti ia harus menggantikan ayahnya. Tapi bukan itulah yang ia inginkan, ia hanya ingin hidup normal seperti anak anak seusianya, dulu saat usianya 5 tahun ia sudah diajari cara menggunakan senjata tajam sementara anak anak seusianya bermain di taman dengan gembira.

"Kenapa?"

"Hah?"

"Kenapa?! Ayah memaksaku untuk melakukan semua ini?!! Aku sudah pernah mengatakannya pada ayah kalau aku hanya ingin menjadi anak remaja biasa dan bukan sebagai pembunuh!!"

Melihat pemberontakan dari lunar, sang ayah tersenyum puas. Dengan cepat ia langsung mencekik lunar, lunar hanya bisa meringis kesakitan sambil berusaha melepas cengkraman kuat sang ayah.

"Ya semakin hari kau semakin berontak saja lunar.. jika seperti ini terus kau bisa aku bunuh" ujar ayahnya sembari creepy smile

Lunar menatap benci pada ayahnya. Apakah salah jika ia ingin kebebasan? Masa lalu anak anak lain dipenuhi dengan kegembiraan sementara masa lalunya dipenuhi dengan membunuh dan juga latihan.

"Ughh! Bunuh! Bunuh saja aku!"

"Hahahahahahahaha, dasar! Kau ini memang anak yang bodoh lunar! Tentu aku tak akan membunuhmu karena kau masih berguna"

Pria itu langsung melepaskan lunar yang langsung memegangi lehernya yang terasa sakit. Pria itu tersenyum licik sembari membisikan sesuatu pada lunar.

Lunar langsung terbelalak saat mendengar bisikan itu, ia langsung membatu.

"Lunar kau anak baik bukan? Sebaiknya kau lakukan tugasmu sebagai anak baik"

"A-aku.. A-aku akan membawa mereka ber 3 dan akan menghancurkan mereka"

"Good boy"

|•°•|

"Jadi kalian tak ingat sama sekali ya?"

"Ehm, sori tak ingat apapun.. Seingat sori, sori dan kak thorn pergi ke toilet dan lalu tiba tiba sori pingsan saat sudah sadar sori sudah berada di rumah" jelas sori

"Hm, sori benar.. Thorn juga tak ingat apapun" lanjut thorn yang menyetujui perkataan sori

Yang lain saling pandang,mendengarnya. Magma tiba tiba tersentak saat merasakan sakit luar biasa di kepalanya, magma perlahan merosot kebawah sambil memegangi kepalanya. Yang lain langsung menatap kaget pada magma

Hidden memories ||MLP2||  {Not Continued}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang