serangan awal

429 49 11
                                    

Lanjut flashback...

Chap sebelumnya...

"Jangan bilang kalau rencana akhir tuan R dijalankan?" tanya rev. Blaze

"Kalau itu benar, sepertinya benar benar tak ada waktu.. " sambung rev Taufan..

"Ya, aku harap kalian semua siap karena sekarang saatnya... "

______________________________________

"Saat ini identitas Lidiyah sudah terungkap, dan Lidiyah tengah mencoba kabur dari para mafia yang kini jadi lebih kuat" lanjut rev.thorn

Ya untuk saat ini thorn berhasil membawa Lidiyah pergi ke tempat yang aman. Flashdisk yang dibawa Lidiyah juga sudah kembali ke tempatnya yang seharusnya. Dan satu satunya masalah yang mereka miliki kali ini adalah bagaimana caranya agar para mafia itu berhenti menargetkan mereka.

Reverse blaze menatap thorn dan blaze bergiliran dan terakhir ia menatap taufan.

"Kami tak bisa memperkirakan apa yang akan terjadi seandainya tuan 'R' dan lunar benar benar menginginkan kami kembali, saat itu tiba aku harap kalian bisa menahan keadaan agar tidak lebih buruk. Terutama kau taufan" ujar rev.blaze

Terlihat rev.thorn melirik kearah rev. Taufan yang terus terdiam. Walau mereka kuat, seperti yang lunar katakan kalau tuan 'R' adalah tuan asli mereka dan seorang budak tak mungkin bisa menang dengan mudah melawan tuannya.

Ditengah tengah keseriusan mereka mengobrol, rev.taufan dan rev. Thorn langsung berdiri sehingga membuat TTM bingung

Tranggg...

Dengan sigap rev.thorn langsung menangkis sebuah belati yang meluncur cepat kearah mereka. Saat itulah TTM tahu apa yang terjadi.

"Luar biasa, padahal aku sudah bersembunyi dengan baik" ucap seseorang tiba tiba datang

"Obsesi yang sangat buruk! Sebaiknya kau pergi saja sori, kau hanya bayangan lunar yang bahkan tidak bisa melempar belati dengan benar" ujar rev. Thorn dingin

TTM dan rev.blaze masih duduk, mereka hanya menatap sori yang sepertinya datang atas perintah lunar.

"Taufan, blaze, Thorn... Sebaiknya kita pergi... Rev.thorn bisa menangani ini"

Dengan begitu TTM, rev.blaze dan rev.taufan langsung pergi dari sana.

Sementara itu disisi lain, ketegangan juga terjadi di kantor. Hali menjadi target utama dari lunar, semua tak bisa gegabah melakukan tindakan karena hali bisa saja langsung terbunuh

"Aku tanya sekali lagi hali, pilih ikut denganku atau menyaksikan kematian adik adikmu?" tanya lunar

Dengan tegas hali kembali menolak ajakan lunar, ia yakin kalau lunar hanya menggretaknya.

"Kau kakak yang egois juga ya hali. Apa kau setega itu melihat adik adikmu mati dihadapanmu sendiri?"

"Huhh, coba saja sakiti" tantang hali percaya diri

Gempa, ice, solar, frost fire, glacier dan supra sudah panik dan terlihat takut. Sebenarnya apa yang hali fikirkan? Masa iya hali tega melihat mereka dibunuh?

Lunar merasa diremehkan, ia paling benci dengan perlakuan seperti itu. Lunar langsung menyerang frost fire menggunakan skillnya, frost fire yang belum sempat bereaksi langsung terjatuh terkena serangan lunar. Belum cukup sampai situ saja, saat glacier dan gempa hendak membantu mereka juga jadi terkena serangannya.

Hali masih diam tak mengatakan apapun, solar dan supra menatap penuh harap pada halilintar agar segera memilih keputusan.

"Kak lakukan sesuatu!"

Hidden memories ||MLP2||  {Not Continued}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang