Must end soon

443 55 9
                                    

TTM berdiri menatap bangunan didepannya, sudah waktunya untuk mengakhiri semuanya. Mereka sedikit khawatir, apa mungkin bisa merebut kemenangan dengan presentse kecil?

"Taufan, apa kau sedikit terbebani dengan kekuatanku?"

"Tidak rev. Jika 30% aku masih bisa menahannya, namun sepertinya jika melebihi 45% tubuhku mungkin tidak akan baik baik saja"

Reverse tersenyum puas, meski hanya bisa menggunakan 30% dari kekuatannya, setidaknya reverse sudah cukup kuat. Ditambah lagi TTM juga menggunakan gadget dan senjata canggih yang bisa dikombinasikan dengan kuasa elemen reverse, angka presentase kemenangan bisa sedikit dinaikan.

Taufan menoleh kearah blaze "Blaze, tetap di tempatmu ya... Apapun yang terjadi, jangan langsung turun ke pertarungan. Kau pertahanan terakhir yang kita miliki"

Blaze terlihat lesu "ya aku tahu, tanpa reverse aku tak akan bisa melawan mereka" ujarnya

"Semangat blaze, mungkin reversemu akan segera kembali disaat kita membutuhkannya" ujar thorn menghibur blaze

"Ya semoga saja"

Taufan langsung mengangguk, ia menekan headset nya dan mencoba berkomunikasi dengan yang lain.

"Kami sudah di posisi"

"Bagus, tahan lunar, sori dan Liora sementara kami membereskan masalah ini dengan tuan 'R' "

"Siap laksanakan"

Taufan menghela nafas panjang, ya awal untuk akhir sudah dimulai. Mereka langsung masuk ke gedung itu, dari lantai pertama saja sudah sangat merepotkan, banyak orang yang langsung menghadang mereka, tujuan utama TTM adalah membunuh tuan 'R' yang menjadi dalang dibalik semua ini

"Jangan remehkan aku dasar sialan!! Aku sendiri cukup kuat untuk menghabisi kalian semua!" marah blaze yang langsung menyerang secara membabi buta

Taufan dan thorn juga tidak terlalu bergantung pada kekuatan reverse, karena jika mereka berlebihan mungkin tubuh mereka bisa terbebani.

Suara tembakan dan teriakan terus menggema di ruangan. Dalam waktu kurang dari 5 menit, semuanya sudah tumbang. Blaze mengusap pipinya yang terkena percikan darah, entah kenapa ia sangat ingin marah dan menghabisi semuanya

"Kerja bagus, terus lanjutkan. Orang itu sepertinya ada di lantai paling atas"

"Stamina remaja jauh lebih banyak, lain kali tuan R harus memikirkan ulang siapa saja yang pantas menjadi lawan kita" ujar thorn sembari menendang salah satu mafia yang sudah sekarat

Dibalik semua itu, tuan R tersenyum puas melihat kemampuan anak anak yang akan membunuhnya. Ia sangat menunggu momen dimana ia akan kembali bertemu dengan sosok yang ia rindukan.

"Haha, amato pantas saja kau bisa merasa puas dengan anak anakmu... Tak aku sangka anak anak mu cukup menarik" gumamnya pelan

Seseorang langsung tertawa pelan menanggapi ucapan tuan 'R'

"Fftt... Haha, jadi bagaimana menurutmu?"

"Ya aku tertarik untuk bertarung"

"Pilihan yang tepat, setelah kau menang semuanya jadi milikmu... Dendam yang aku miliki terhadap keluarga amato bisa terbayar tuntas" ujarnya senang

Tuan R tersenyum licik, orang ini terlalu berambisi akan dendamnya. Ia tak melihat apapun dan hanya memikirkan dendam, dendam dan dendam. Sebenarnya tuan R bisa saja menjadi pihak ke 3 dan merebut organisasi mafia secara paksa, akan tetapi menjatuhkan musuh secara mental akan lebih baik daripada pembunuhan.

"Kau sangat menyayangi ke 3 anak kecil yang kau bawa itu"

"Kau tak mengerti, Lily, Risa dan Karin benar benar seperti anakku sendiri. Kau juga pasti akan melakukan hal yang sama jika seandainya lunar mengalami kejadian yang sama" ujarnya angkuh

Hidden memories ||MLP2||  {Not Continued}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang